Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

WHO Sebut tidak Ada Bukti Varian Baru Covid-19 Lebih Mematikan

Nur Aivanni
22/12/2020 11:44
WHO Sebut tidak Ada Bukti Varian Baru Covid-19 Lebih Mematikan
Logo WHO terlihat di kantor organisasi kesehatan dunia itu di Jenewa, Swiss.(AFP/Fabrice COFFRINI)

INGGRIS telah melaporkan varian baru covid-19, yang menurut para pejabat, menular lebih cepat. Tetapi, sejauh ini, tidak ada bukti virus tersebut lebih mungkin menyebabkan penyakit parah atau kematian. Hal itu dikatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (21/12).

"Apa yang kami pahami sejauh ini dari data yang telah dilaporkan Inggris adalah mereka telah melaporkan peningkatan penularan dalam varian ini," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus, seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Dia berbicara di webinar dua kali seminggu dari Jenewa tentang covid-19.

Baca juga: WSJ Sebut Vaksin Sinovac Terlihat Ampuh di Uji Klinis di Brasil

"Tapi, sejauh ini, tidak ada bukti bahwa itu lebih mungkin menyebabkan penyakit parah atau kematian," kata Tedros.

"Intinya, kita perlu menekan penularan semua virus SARS-CoV-2 secepat yang kita bisa. Semakin kita membiarkannya menyebar, semakin besar kesempatannya untuk berubah," kata Tedros.

Jumlah kematian akibat covid-19 di Inggris telah mencapai sekitar 68.000, yang terburuk di Eropa.

Dalam beberapa hari terakhir, WHO menerima laporan varian baru covid-19 di Afrika Selatan saat virus bermutasi dari waktu ke waktu. (AA/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya