Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dari Israel, Jared Kushner Tiba di Maroko Besok

Mediaindonesia.com
21/12/2020 23:26
Dari Israel, Jared Kushner Tiba di Maroko Besok
jared Kushner di Yerusalem, Senin (21/12)(AFP/Maya Alleruzzo)

JARED Kushner, menantu dan penasihat Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dijadwalkan tiba di Maroko, Selasa (22/12). Ia datang dari Israel melalui penerbangan komersial langsung pertama antara kedua negara sejak mereka menormalisasi hubungan.

Penerbangan dari Tel Aviv ke Rabat itu dipandang sangat simbolis setelah Maroko pada 10 Desember mengumumkan mulainya kembali hubungan dengan Israel. Ini juga bertujuan menampilkan pencapaian pemerintahan Trump dalam diplomasi Timur Tengah, beberapa minggu sebelum Trump digantikan di Gedung Putih oleh Presiden terpilih Joe Biden.

Maroko menjadi negara Arab ketiga tahun ini, setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang menormalisasi hubungan dengan Israel di bawah kesepakatan yang ditengahi AS. Sudan telah berjanji untuk mengikutinya.

Sebagai imbalannya, presiden AS memenuhi tujuan Maroko selama puluhan tahun dengan mendukung kedaulatannya di Sahara Barat yang diperebutkan. Tindakan tersebut membuat geram Front Polisario pro-kemerdekaan--didukung Aljazair--yang menguasai sekitar seperlima wilayah gurun yang dulunya merupakan koloni Spanyol.

Kushner akan memimpin delegasi Amerika. Selama kunjungannya ke Rabat serangkaian perjanjian akan ditandatangani antara Maroko dan Israel.

Negosiasi yang mengarah pada dimulainya kembali hubungan Maroko dengan Israel termasuk pembukaan konsulat AS di Sahara Barat dan investasi AS yang oleh media Maroko digambarkan sebagai kolosal. Pada saat yang sama Israel dan Maroko akan membuka kembali kantor diplomatik dan mengaktifkan kerja sama ekonomi di antara mereka.

Maroko menutup kantor penghubungnya di Tel Aviv pada 2000 saat awal intifada kedua Palestina. Raja Mohammed VI mengatakan Maroko akan tetap menjadi pembela Palestina, tetapi orang-orang Palestina seperti Polisario telah menangis dan mengutuk pengumuman normalisasi.

 

Maroko berusaha meredam amarah dengan berkeras bahwa hubungan dengan Israel bukanlah hal baru. "Perjanjian baru hanyalah formalisasi kemitraan de facto antara Maroko dan Israel sejak 60 tahun yang lalu," kata bos media Maroko, Ahmed Charai.

Dalam komentar yang diterbitkan awal bulan ini di Jerusalem Post, dia mengatakan kedua negara memiliki sejarah bersama. Dia merasa bangga dan bersyukur ketika kesepakatan itu diumumkan. "Memang benar bahwa kedua negara telah sangat membantu satu sama lain selama beberapa dekade," tulis Charai.

"Tidak hanya kerja sama intelijen dan keamanan membantu Israel mempertahankan diri dalam Perang Enam Hari 1967 dan Maroko memenangkan perang Sahara beberapa tahun kemudian, diplomasi Maroko yang tenang terbukti berperan penting dalam mendorong perdamaian antara Mesir dan Israel," tambahnya. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya