Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
DI tengah pelaksanaan vaksinasi covid-19 di sejumlah negara, perusahaan farmasi Roche juga terlibat dalam pengendalian virus covid-19 melalui kemitraan dengan Moderna Inc., untuk memanfaatkan tes antibodi Elecsys Anti-SARS-Cov2 S dalam penelitian uji coba vaksin mRNA-1273 dari Moderna.
Kemitraan dimulai sejak 11 Desember itu, Roche akan memfasilitasi pengukuran kuantitatif dari antibodi SARS-CoV-2 dan membantu membangun korelasi antara perlindungan yang diinduksi oleh vaksin dan tingkat domain pengikat reseptor (anti-receptor binding domain/RBD) antibodi. Secara signifikan, vaksin Moderna memicu respons antibodi secara khusus terhadap RBD dari protein lonjakan SARS-CoV-2. Belum lama ini, Roche telah menerima Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS untuk tes Elecsys antibodi Anti-SARS-CoV-2 S.
“Roche menghargai kolaborasi dengan Moderna, yang dimulai dengan keberhasilan penggunaan tes Elecsys Anti-SARS-CoV-2 kualitatif kami, yang menyasar protein nukleokapsid, di awal penelitian,” kata Thomas Schinecker, CEO Roche Diagnostics dalam keterangan tertulis.
Ia menyatakan senang melihat tes Elecsys SARS-CoV-2 S kuantitatif yang menargetkan protein lonjakan, sekarang juga digunakan sebagai bagian dari uji coba vaksin Moderna untuk dapat membantu mengakhiri pandemi ini.
"Penggunaan tes Roche untuk mengukur tingkat kuantitatif dari antibodi anti-RBD SARS-CoV-2 akan membantu Moderna mendapatkan pengetahuan berharga tentang korelasi antara perlindungan dari vaksinasi dan tingkat antibodi. Hal ini dapat berperan dalam menilai jika atau kapan, seseorang membutuhkan vaksinasi ulang, atau membantu menjawab pertanyaan lain yang relevan secara klinis," ujarnya.
Tes Elecsys ini sekaligus untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang vaksin SARS-CoV-2 yang bermanfaat untuk mengetahui tingkat antibodi awal yang dimiliki seseorang sebelum diberikan vaksinasi.
"Sekaligus untuk mengevaluasi setiap perubahan tingkat antibodi yang disebabkan oleh vaksin. Hal ini sangat relevan dalam kasus antibodi yang diarahkan pada protein lonjakan SARS-CoV-2, karena antibodi ini telah terbukti memiliki aktivitas antivirus yang kuat dan berkorelasi dengan potensi kekebalan," terang Thomas Schinecker.
baca juga: Jerman Desak UE Percepat Persetujuan Vaksin
Dengan mengukur tingkat antibodi juga dapat berperan untuk menetapkan kemanjuran vaksin dalam pencegahan infeksi dan atau pengembangan Covid-19 yang parah. Kmitraan dengan Moderna, dimulai dengan penggunaan tes Elecsys Anti-SARS-CoV-2 untuk penentuan antibodi anti-N SARS-CoV-2 secara kualitatif. Tes Roche telah menjadi bagian dari uji coba vaksin Moderna untuk menentukan penilaian awal (baseline) dan menilai infeksi alami pada peserta uji coba. (OL-3)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved