Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Protes Undang-Undang Baru, Petani India Lancarkan Aksi Mogok

Atikah Ishmah Winahyu
08/12/2020 11:58
Protes Undang-Undang Baru, Petani India Lancarkan Aksi Mogok
Petani India melakukan aksi protes terhadap UU reformasi pertanian di perbatasan negara bagian Delhi-Haryana di Kundli.(MONEY SHARMA/AFP)

PETANI India yang telah memblokir New Delhi melancarkan aksi mogok selama satu hari di seluruh negeri pada Selasa (8/12), untuk mendesak pemerintah agar mencabut undang-undang reformasi yang membuka perdagangan hasil pertanian.

Puluhan ribu petani telah berkemah di pinggiran ibu kota sejak 27 November 2020 untuk memprotes undang-undang tersebut. Aksi ini menjadi salah satu tantangan terbesar bagi pemerintah nasionalis Hindu sejak memenangkan pemilihan besar kedua pada tahun 2019.

Baca juga: Yunani Perpanjang Lockdown Hingga 7 Januari

Para petani telah berjanji untuk memblokir jalan utama dan jalur kereta api di seluruh negeri selama beberapa jam dan didukung oleh pekerja kereta api, supir truk, guru dan serikat pekerja lainnya. Pihak berwenang menempatkan ribuan polisi tambahan di jalan-jalan di Delhi dan meningkatkan keamanan di seluruh negeri guna mencegah timbulnya masalah.

Lima putaran diskusi gagal mempersempit perbedaan antara para petani dan menteri. Petani yang jumlahnya terus meningkat dan pendukung mereka yang berkemah di luar ibu kota mengatakan mereka tidak akan pulang sampai undang-undang dicabut.

Undang-undang tersebut diprotes karena memungkinkan petani untuk menjual produk mereka di pasar terbuka, termasuk ke jaringan supermarket, alih-alih dipaksa untuk menjual melalui organisasi yang dikelola negara yang menjamin harga minimum.

Para petani menilai, industri tersebut berpotensi dikuasai oleh perusahaan besar yang akan memaksa harga turun. Pemerintah bersikeras bahwa perubahan diperlukan untuk memberi sektor pertanian, yang masih menjadi tulang punggung ekonomi India, masa depan jangka panjang.

Protes telah menyebabkan kenaikan harga buah dan sayuran di Delhi karena pasokan terbatas. Seorang pemimpin protes Rakesh Tikait mengatakan bahwa warga tidak boleh bepergian selama aksi mogok dan semua toko harus tutup.

"Kami menginginkan penarikan kembali undang-undang pertanian yang baru,” kata Balbir Singh Rajewal, pemimpin protes lainnya.

Partai oposisi utama kongres dan sekitar 15 kelompok politik lainnya mendukung protes tersebut, tetapi pemerintah menuduh mereka oportunisme, menolak tindakan yang mereka serukan ketika berkuasa.

Pemerintah di negara bagian selatan Karnataka menangguhkan pelajaran sekolah daring pada hari itu untuk menunjukkan dukungan. Atlet papan atas termasuk pegulat Kartar Singh, yang memenangkan medali emas di Asian Games 1978 dan 1986, mengatakan akan mengembalikan penghargaan nasional sebagai protes atas undang-undang tersebut.

Baca juga: Korsel Beli 44 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Untuk Warganya

Singh bersama pemain hoki Gurmail Singh, peraih medali emas di Olimpiade Moskow 1980, dan mantan kapten hoki wanita Rajbir Kaur mencoba berbaris di istana presiden pada Senin untuk menyerahkan kembali penghargaan tetapi dihentikan oleh polisi.

Putaran baru pembicaraan tentang hukum yang disengketakan akan diadakan pada Rabu. (CNA/OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya