Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pfizer Ajukan Darurat Vaksin Covid-19

(Nur/CNA/I-1)
08/12/2020 05:20
Pfizer Ajukan Darurat Vaksin Covid-19
Ilustrasi jarum suntik dan botol bertuliskan "Vaksin Covid-19" di sebelah logo perusahaan Pfizer((Photo by JOEL SAGET / AFP))

PFIZER telah mengajukan izin penggunaan darurat untuk vaksin virus korona di India. Hal itu disampaikan penasihat kesehatan pemerintah terkemuka dalam sebuah wawancara TV pada Minggu (6/12).

Perusahaan AS yang vaksinnya baru-baru ini disetujui di Inggris tersebut, kata VK Paul, menemui otoritas India pada Sabtu. "Kami menyambut minat dari Pfizer untuk mencari lisensi darurat di negara kami," kata Paul kepada NDTV.

Regulator obat India, kata Paul, biasanya membutuhkan waktu hingga 90 hari untuk memutuskan aplikasi seperti itu, tetapi keputusan tentang vaksin Pfizer bisa dilakukan lebih cepat dari itu. "Itu akan diputuskan, saya harap lebih cepat dari nanti," katanya.

Kementerian Kesehatan tidak menanggapi permintaan komentar. Pejabat Pfizer di India tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar mengenai hal tersebut.

Pada November, Paul mengatakan vaksin yang dikembangkan Pfizer dan saingannya, Moderna, mungkin tidak akan tersedia di India dalam jumlah besar dalam waktu dekat.

India berharap lima vaksin yang diuji secara lokal, termasuk satu yang dikembangkan Astrazeneca dan Universitas Oxford, akan membantu negara tersebut mengendalikan virus.

India telah melaporkan lebih dari 9,57 juta kasus covid-19, tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan hampir 140 ribu kematian.

Inggris bersiap menjadi negara pertama yang menggunakan vaksin Pfizer/BioNTech covid-19 pekan ini. Pemerintah Inggris mengatakan, stok vaksin akan tersedia di rumah sakit baru menyusul distribusi ke klinik dokter.

Dosis pertama akan diberikan pada Selasa (8/12). National Health Service (NHS) atau Layanan Kesehatan Nasional akan memprioritaskan vaksinasi orang-orang yang berusia di atas sekitar 80 tahun, petugas kesehatan garis depan, dan staf serta penghuni panti jompo.

Inggris memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech pada minggu lalu. Persetujuan ini merupakan persetujuan paling awal daripada negara-negara lain untuk memulai program inokulasi massal paling penting dalam sejarah.

Secara total, Inggris telah memesan 40 juta dosis yang akan cukup untuk memvaksinasi 20 juta orang di negara berpenduduk 67 juta itu. Sekitar 800 ribu dosis diharapkan tersedia dalam minggu pertama. (Nur/CNA/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya