Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Optimisme Singapura Bangkitkan Industri Wisata di Tengah Pandemi

Jurnalis Metro TV Cicilia Sinabariba
03/12/2020 20:59
Optimisme Singapura Bangkitkan Industri Wisata di Tengah Pandemi
Pergelaran TravelRevive, konferensi internasional pertama secara fisik di Asia Pasifik selama pandemi covid-19 di Singapura, 25-26 November(Jurnalis Metro TV Cicilia Sinabariba)

MENJELANG akhir tahun, Pemerintah Singapura perlahan mulai membuka kembali keran ekonomi terbesar mereka yakni di sektor pariwisata yang sempat babak belur akibat pandemi covid-19. Pintu masuk menuju ke negara ini sudah kembali dibuka untuk negara tertentu dengan berbagai persyaratan khusus, termasuk bagi mereka yang datang dari Indonesia.

Sejak 26 Oktober, Pemerintah Singapura membuka kembali pintu masuk dari Indonesia dengan menerapkan sistem Reciprocal Green Lane/Travel Corridor Arrangement (RGL/TCA) atau singkatnya kunjungan dinas dan usaha.

Salah satu strategi yang dilakukan pemerintah Singapura membangunkan kembali sektor wisata dan industri MICE (meetings, incentives, conferences, and exhibitions) dengan mengundang para pelaku usaha di bidang pariwisata seperti tur dan travel dari berbagai belahan dunia dalam acara TravelRevive. Pameran turisme berskala internasional pertama di Asia Pasifik yang digelar secara tatap muka di Marina Sands Bay Convention and Hall, Singapura, pada 25-26 November 2020.

Pergelaran TravelRevive, konferensi internasional pertama secara fisik di Asia Pasifik selama pandemi covid-19 di Singapura, 25-26 November. (Jurnalis Metro TV Cicilia Sinabariba)

Optimisme Pemerintah Singapura membangkitkan industri wisata di skala global dengan menjadikan acara ini sebagai proyek percontohan  pelaksanaan pameran di tengah pandemi covid-19, maupun jika wabah serupa terulang kembali. Acara digelar oleh Singapore Tourism Board dan ITB Asia.

"Di tengah gangguan yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19, Pemerintah Singapura berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra industri kami untuk memperkuat ketahanan sektor MICE dan berbuat lebih banyak untuk mengkatalisasi kebangkitan industri pariwisata kami dengan cara yang aman," ujar Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing saat membuka TravelRevive, Rabu (25/11).

Prokotol Kesehatan ala Singapura

Tidak hanya menjadikan wisata belanja dan gaya hidup sebagai materi utama pariwisata, Singapura mulai membangun strategi dengan menargetkan negaranya sebagai negara yang aman dan tepercaya terutama dalam menerapkan self management measures atau di Indonesia kerap dikenal protokol kesehatan dengan pemanfaatan teknologi.

Siapapun yang berada di wilayah Singapura, baik itu penduduk maupun turis bisnis wajib menggunakan Token TraceTogether, alat kecil berukuran berukuran 3 sentimeter yang digunakan sebagai alat tracing jika penggunanya terinfeksi covid-19.

Pergelaran TravelRevive, konferensi internasional pertama secara fisik di Asia Pasifik selama pandemi covid-19 di Singapura, 25-26 November. (Jurnalis Metro TV Cicilia Sinabariba)

"Sebagai salah satu pusat bisnis Global Asia, Singapura menata ulang bisnis di masa depan dengan protokol yang tepat dan solusi yang kreatif, serta terus mendukung industri MICE seiring dengan proses adaptasi dan transformasi yang terjadi saat ini," jelas Direktur Eksekutif, Pameran dan Konferensi Singapore Tourism Board Andrew Phua.

Pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan ini pun dilakukan secara ketat. Pengawas dengan penanda berwarna merah di lengan bertuliskan Social Distancing Enforcement Officer akan dengan tegas menegur warga yang berkerumun lebih dari 5 orang dengan jarak kurang dari 1 meter setiap orangnya.

Keyakinan bangkitnya kembali wisata di Singapura seiring dengan optimisme yang dimiliki pelaku usaha dan bisnis MICE di negara ini untuk menyambut wisatawan terutama global.  Bisnis perhotelan bahkan anjlok total sejak pintu perbatasan dari beberapa negara menuju ke Singapura ditutup.

"Di Singapura, kami memiliki sertifikat SG Clean, di mana setiap hotel entah itu hotel budget, maupun berbintang memiliki kriteria yang sama dari segi standardisasi kesehatan. Selain itu juga ada pihak ketiga yang akan melakukan pengawasan untuk memastikan standar kesehatan dan kebersihan di setiap hotel," jelas Presiden Asosiasi Hotel Singapura Kwee Wei Lin di sela kegiatan TravelRevive, Kamis (27/11).

Optimisme Indonesia

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pameran Indonesia Hosea Andreas Runkat berharap optimisme ini turut mengalir bagi pengusaha wisata Indonesia, meskipun pihaknya masih fokus untuk mengembangkan industri pameran dan perjalanan domestik.

"Saya sudah sampaikan data-data, kurang lebih kita biasa mendapatkan Rp103 triliun per tahun dari industri pameran, tetapi tahun ini kita lost hampir Rp41 triliun. Nah, kita berharap dengan angka ini pemda dan keputusan di pusat dapat melihat potensi dari pelaksanaan event terutama pameran seperti apa," jelas Andreas.

Keseriusan Singapura membuka kembali industri wisata dan MICE ini juga ditampilkan dengan memberikan stimulus berupa voucer wisata sebesar Sin$100 bagi sekitar 5,6 juta penduduknya melalui SingapoRediscover serta kampanye SingapoRevive bagi wisatawan global. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya