SEKITAR 100 ekor paus pilot dan lumba-lumba hidung botol mati terdampar di Kepulauan Chatham, sekitar 800 km di lepas pantai timur Selandia Baru, Rabu (25/11). Sebagian besar dari mereka terdampar selama akhir pekan, namun upaya penyelamatan terhambat karena letak lokasi yang terpencil.
Departemen Konservasi Selandia Baru (DOC) mengatakan, total 97 paus pilot dan tiga lumba-lumba mati. Mereka diberitahu tentang insiden tersebut pada Minggu.
"Hanya 26 paus yang masih hidup pada saat ini, sebagian besar dari mereka tampak sangat lemah, dan di-eutanasia karena kondisi laut yang ganas dan kemungkinan adanya hiu putih besar di air yang datang karena terpancing dengan hewan yang terdampar, ”kata penjaga keanekaragaman hayati DOC Jemma Welch.
Baca juga : Dua Kasus Covid-19 di Tianjin Disebut Berasal dari Kepala Babi
Terdampar massal cukup umum terjadi di Kepulauan Chatham, dengan hingga 1.000 hewan mati dalam satu kali terdampar pada 1918.
Paus terdampar massal telah terjadi sepanjang sejarah modern yang tercatat. Sedangkan faktor penyebab hal itu terjadi masih menjadi pertanyaan yang membingungkan para ahli biologi kelautan selama bertahun-tahun.
Pada akhir September, beberapa ratus paus mati di perairan dangkal di lepas pantai Australia di salah satu tempat terdamparnya paus massal terbesar di dunia. (CAN/OL-2)