Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JUMLAH korban tewas akibat Badai Tropis Eta di Honduras berlipat ganda dalam tempo 24 jam. Pemerintah Honduras, Senin (9/11), melaporkan 57 orang tewas saat tim penyelamat masih mencari korban lainnya.
Honduras merupakan salah satu negara yang paling parah dihantam Badai Tropis Eta yang mendarat di Amerika Tengah, pekan lalu, sebagai Badai Kategori 4.
Sekitar 200 orang tewas atau hilang setelag badai itu menyebabkan hujan lebat di kawasan itu.
Baca juga: Tembak Jatuh Helikopter Rusia, Azerbaijan Minta Maaf
Pada Minggu (8/11), pemerintah Honduras menyebut korban tewas akibat Badai Tropis Eta adalah 23 orang.
Delapan orang dilaporkan hilang di negara yang sebagian besar wilayahnya dilanda banjir.
Operasi penyelamatan tengah digelar di Lembah Sula, Honduras, di dekat kota terbesar di negara itu, San Pedro Sula. Dua sungai utama di Honduras meluap menyebabkan banjir dan menjebak ribuan orang.
Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez berterima kasih pada prajurit AS dari Palmerola dan dari El Salvador yang membantu para korban.
Badai Tropis Eta menyebabkan kehanduran di Honduras dan Guatemala saat melemah setelah mendarat di Nikaragua pada Selasa (3/11).
El Salvador, Kosta Rika, Panama, Kuba, dan Meksiko juga mengalami kerusakan akibat badai itu.
Sejauh ini, korban tewas terbanyak akibat Badai Tropis Eta dialami Guatemala yang melaporkan sekitar 150 orang tewas. (AFP/OL-1)
Sebanyak 38 warga Honduras tiba di Bandara Internasional Ramón Villeda Morales, bagian dari program dideportasi secara sukarela.
Mantan Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez, dijatuhi hukuman 45 tahun penjara dan denda US$8 juta oleh hakim AS karena keterlibatannya dalam perdagangan narkoba.
Seorang perempuan pribumi Honduras melaporkan negaranya ke Komite Hak Asasi Manusia PBB setelah ditolak haknya atas aborsi setelah mengalami pemerkosaan.
Pihak berwenang Honduras mengumumkan penangkapan seorang warga Amerika yang diduga melakukan pembunuhan terhadap tiga perempuan di pulau Roatan.
"Hernandez menyalahgunakan posisinya sebagai Presiden Honduras untuk mengoperasikan negara sebagai negara narkotika,"
Penangkapan mantan pemimpin sayap kanan itu di tengah permintaan ekstradisi oleh Amerika Serikat (AS) atas tuduhan perdagangan narkoba dan senjata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved