Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
UNI Eropa (EU) mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) segera dirombak, agar lebih kuat menangani pandemi dan membuka kekurangan negara-negara anggotanya dalam keadaan darurat kesehatan. Komentar tersebut dibuat pada konferensi video para menteri kesehatan EU yang mendukung dokumen EU tentang reformasi badan PBB, yang untuk pertama kalinya menguraikan serangkaian perubahan besar yang diperlukan untuk meningkatkan kekuatan dan sumber daya WHO.
Langkah tersebut menyusul kritik bahwa Tiongkok dan negara lain tidak membagikan informasi tentang pandemi covid-19 secara tepat waktu pada masa awal kemunculannya.
"Pandemi saat ini sangat menantang kita, tetapi sangat penting bahwa debat reformasi (WHO) diadakan secara paralel," ujar Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, Jumat (30/10).
Dia tidak mengatakan kapan proses reformasi harus dimulai, tetapi menekankan bahwa sebagai akibat dari perombakan tersebut, WHO harus menjadi lebih cepat bereaksi terhadap krisis kesehatan. Sementara negara-negara anggotanya harus berbagi lebih banyak informasi dalam keadaan darurat.
"Kami sangat menghargai kepemimpinan kuat EU dalam kesehatan global dan dukungannya yang teguh untuk WHO, termasuk dukungan untuk memperkuat organisasi," kata WHO, sembari menolak berkomentar secara khusus mengenai dokumen EU.
"Sangat penting bagi kita untuk terus maju dengan reformasi ini," kata Komisaris Kesehatan EU Stella Kyriakides dalam konferensi pers yang sama.
Setelah berbulan-bulan tekanan internasional, panel independen dibentuk pada September untuk meninjau penanganan global pandemi. Proses untuk mereformasi WHO akan dimulai setelah itu, kata para pejabat. Draf dokumen EU, yang akan mewakili posisi blok itu dalam sidang WHO pada pertengahan November mendatang, mendesak badan PBB untuk mempublikasikan lebih cepat bagaimana dan apakah negara anggotanya menghormati kewajiban mereka dalam berbagi informasi tentang krisis kesehatan.
baca juga: UE akan Danai Transfer Pasien Korona Lintas Batas
Sebelumnya, Amerika Serikat menuduh WHO terlalu dekat dengan Tiongkok pada fase pertama pandemi, ketika para kritikus mengatakan Beijing lambat dalam berbagi informasi penting tentang virus korona baru yang pertama kali muncul di Kota Wuhan. Namun, WHO telah berulang kali menepis tuduhan tersebut.
"Transparansi tentang siapa yang mematuhi aturan adalah fundamental," kata Kyriakides kepada para menteri di konferensi video.
Draf dokumen tersebut juga mengatakan negara-negara anggota WHO harus mengizinkan penilaian epidemiologi independen di tempat zona risiko tinggi selama krisis kesehatan. (Ant/OL-3)
Pemberian MPASI memiliki syarat yakni aman dan higenis. Makanan yang diberikan tidak bisa sembarang karena daya tahan tubuh anak dengan umur tersebut tidak sekuat usia remaja maupun dewasa.
Jangka pendek, bahaya timbel bisa masuk ke tubuh melalui inhalasi atau ingesti yang dihirup atau pun melalui makanan yang terserap oleh darah dan mengganggu fungsi organ.
Keterlambatan motorik pada anak bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius seperti hidrosefalus, palsi serebral, dan skizensefali.
Federation Dental International dan WHO menargetkan anak usia 5-6 tahun setidaknya 50% di antaranya harus bebas dari karies gigi di setiap negara.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Target WHO tampak reasonable, tapi kecil kemungkinan terealisasi pada tahun ini. Untuk mencapainya, perlu upaya super: supermasif, superglobal, dan superserius
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved