Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KANDIDAT Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden, pada Kamis (29/10) mengatakan bahwa dia akan memberikan perlindungan deportasi bagi warga Venezuela dan mengubah kebijakan Kuba di Washington jika dia terpilih sebagai Presiden AS. Mantan wakil presiden itu mencap Presiden Venezuela Nicolas Maduro sebagai 'preman'. Biden juga mengecam Pemerintahan Trump telah mendeportasi ratusan warga Venezuela dan Kuba.
Trump, lanjut Biden tidak akan memberikan status perlindungan sementara bagi rakyat Venezuela yang melarikan diri dari rezim Maduro.
"Saya akan melakukannya," tambahnya.
Undang-undang bipartisan yang akan melindungi sekitar 200.000 warga Venezuela disahkan Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Demokrat tahun lalu, tetapi telah mendekam di Senat. Pemerintahan Trump telah dikritik karena tidak mengambil tindakan.
"Dia tidak peduli dengan orang Kuba dan Venezuela," kata Biden selama kampanye di Broward College dekat Miami, yang merupakan rumah bagi populasi imigran Latin.
Biden berusaha untuk memenangkan pemilih Hispanik di Florida, sebuah negara bagian yang sangat penting bagi harapan terpilihnya kembali Trump.
"Jika Florida menjadi biru, itu sudah berakhir!" kata Biden.
Selain itu, Biden juga mengatakan bahwa sudah waktunya untuk kebijakan Kuba yang baru. Tapi dia tidak merinci perubahan yang dimaksud. Dia pun mengecam Trump karena telah merangkul begitu banyak diktator di seluruh dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Trump adalah pembawa standar terburuk untuk demokrasi di tempat-tempat seperti Kuba, Venezuela, Korea Utara," kata Biden.
baca juga: Biden-Trump Berebut Suara Elektoral
Sementara itu di Tampa, Trump mengatakan bahwa Biden mengkhianati kaum Hispanik selama karirnya yang panjang di Washington.
"Saya selalu mencintai mereka, dan saya pikir mereka selalu mencintai saya," kata Trump.
Orang Kuba-Amerika merupakan kelompok pemilih Hispanik terbesar di Florida, dan secara historis mereka cenderung konservatif. (AFP/OL-3)
BADAN Keamanan Nasional atau National Security Agency (NSA) Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan pembentukan pusat keamanan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuding lawannya dari Partai Republik, Donald Trump akan menghancurkan negaranya jika terpilih pada pemilihan presiden 2024.
KETUA UMUM Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai memiliki peluang untuk dapat menjadi wakil presiden dalam pilpres 2024 mendatang.
Kedua kubu, Partat Demokrat dan Republik, kemungkinan akan memanfaatkan teknologi yang murah, mudah diakses, dan canggih ini, untuk menjangkau pemilih.
Ron DeSantis mengumumkan tawarannya untuk nominasi presiden dari Partai Republik 2024 dalam obrolan Twitter yang disiarkan langsung dengan pemilik platform miliarder Elon Musk.
MANTAN Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghabiskan hampir tujuh jam menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam sebuah gugatan di New York yang menuduhnya melakukan penipuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved