Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

AS Catat Rekor Kasus Covid-19 Tertinggi 2 Hari Berturut-turut

Faustinus Nua
25/10/2020 12:17
AS Catat Rekor Kasus Covid-19 Tertinggi 2 Hari Berturut-turut
Seorang warga AS melintas di depan mural yang memperlihatkan Presiden Donald Trump sebagai malaikat maut di New York City.(AFP/TIMOTHY A. CLARY)

AMERIKA Serikat (AS) mencatat rekor kasus covid-19 harian baru tertinggi selama hari kedua secara berturut-turut pada Sabtu (24/10), berdasarkan angka dari Universitas Johns Hopkins yang mencatat peringatan tumbuhnya penyebaran.

Negara itu melaporkan 88.973 infeksi baru antara Jumat (23/10) pukul 20.30 Jumat hingga Sabtu (24/10) pukul 20.30 waktu setempat. Angka tersebut menunjukkan lonjakan jauh di atas 79.963 kasus pada hari sebelumnya.

Sebanyak 8.568.625 kasus telah dilaporkan di AS dengan 224.751 kematian, tertinggi di dunia.

Wabah terburuk saat ini di AS terjadi di bagian utara dan barat tengah. Sekitar 35 dari 50 negara bagian mengalami peningkatan jumlah kasus yang signifikan.

Baca juga: Wali Kota Kiev Positif Covid-19

"Jumlah kematian selama 24 jam secara umum tetap stabil sejak awal musim gugur, antara 700 dan 800. Pada Sabtu (24/10), AS mencatat 906 kematian," lapor Johns Hopkins.

Presiden AS Donald Trump telah berusaha menepis kritik keras atas penanganannya terhadap krisis kesehatan menjelang pemilihan 3 November, terutama dari lawannya dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Pada Sabtu (24/10), mantan Presiden AS Barack Obama menyerang pendekatan Gedung Putih Trump terhadap pandemi. Dia mengatakan pada rapat umum di Florida bahwa upaya Trump telah menambah kekacauan.

"Gagasan bahwa entah bagaimana Gedung Putih ini telah melakukan apa pun tetapi benar-benar mengacaukan hal ini adalah omong kosong," kata Obama.

Trump telah berusaha mengecilkan virus korona itu meskipun telah tertular dan pulih darinya sendiri. Dia mendorong bisnis harus dibuka kembali sehingga ekonomi negara dapat pulih.

"Pemilihan ini adalah pilihan antara pemulihan super Trump dan depresi Biden," katanya kepada para pendukung di North Carolina, Sabtu. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik