Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERDANA Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengeyampingkan solusi diplomatik untuk konflik dengan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh.
Dalam pesan video di Facebook, Pashinyan mengatakan konflik Karabakh tidak akan memiliki solusi diplomatik untuk waktu yang lama. Ia pun mendesak warga Armenia untuk menjadi sukarelawan bertempur di garis depan.
"Ada kemenangan dan ada kekalahan. Tidak ada jalan tengah," kata Pashinyan.
Menurutnya, negosiasi mengenai status Karabakh sekarang tidak ada gunanya. Ia pun menuduh Azerbaijan tidak ingin berkompromi.
Untuk diketahui, ratusan orang telah tewas dalam gejolak pertempuran di Karabakh, wilayah Azerbaijan yang sudah lama dikuasai oleh separatis Armenia.
Dalam sebuah pernyataan, Penasihat Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Hikmet Hajiyev, mengatakan pernyataan Pashinyan menunjukkan Armenia sama sekali tidak tertarik dengan penyelesaian konflik secara damai.
Menlu Azerbaijan Jeyhun Bayramov dan Menlu Armenia Zohrab Mnatsakanyan akan bertemu dengan Menlu AS Mike Pompeo. Namun tidak ada pertemuan trilateral yang dilakukan.
Baca juga: DK PBB Bahas Pertempuran Nagorno-Karabakh
Awal bulan ini, gencatan senjata disepakati di Moskow setelah 11 jam perundingan, tetapi kesepakatan itu berdampak kecil di lapangan. Kemudian, gencatan senjata kedua yang disepakati pada Sabtu pun gagal.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengklaim tentaranya mengendalikan situasi operasi di sepanjang garis depan.
Dalam kunjungan ke markas NATO di Brussel, Presiden Armenia Armen Sarkisian menuduh Turki mendukung Azerbaijan secara politis, diplomatis, dan sangat militer.
Terkait itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg tidak menanggapi tuduhan tersebut dan malah mendesak pihak-pihak untuk menahan diri, melakukan gencatan senjata dan menurunkan ketegangan.
Vaqif Sadiqov, utusan Azerbaijan untuk PBB di Jenewa, mengatakan kepada wartawan bahwa negaranya siap untuk menghentikan pertempuran dengan syarat pasukan Armenia harus meninggalkan wilayah Azerbaijan.
"Kami harus memahami dan melihat secara realistis: Kami tidak akan menunggu 30 tahun lagi hingga ini terjadi," ujar Jens.(AFP/OL-5)
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Prancis, Rusia, dan NATO termasuk di antara mereka yang mendesak penghentian segera bentrokan di wilayah Nagorno-Karabakh.
Wilayah tersebut diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi dikendalikan oleh etnik Armenia.
Armenia dan Azerbaijan menuduh satu sama lain telah menembak langsung ke wilayah masing-masing dan menolak tekanan untuk mengadakan pembicaraan damai.
Bentrokan antara dua bekas republik Soviet di Kaukasus Selatan ialah gejolak terbaru dari konflik berkepanjangan di Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang memisahkan diri dan
Dalam perbandingan kepemilikan jumlah armada pesawat, Armenia memiliki total 64 pesawat, sedangkan Azerbaijan memiliki 147 pesawat.
Daerah itu merupakan wilayah pegunungan di Kaukasus Selatan yang secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan sejak lepas dari Republik Soviet, tetapi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved