SEMPAT terlibat konflik panas, Armenia dan Azerbaijan mengadakan pembicaraan tingkat tinggi pertama di Moskow, Rusia.
Dalam dua pekan terakhir, kedua negara saling serang terkait sengketa wilayah Nagorno-Karabakh.
Pembicaraan antara menteri luar negeri Azerbaijan dan Armenia berlangsung selama enam jam. Namun, hasilnya belum diketahui publik.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova juga tidak memberikan keterangan terkait perkembangan negosiasi. Namun, seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia menyatakan konflik masih berlanjut, walau ada pertemuan di Moskow.
Baca juga: Kanada Hentikan Ekspor Drone, Turki Protes
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, yang bertekad merebut kembali wilayah yang memisahkan diri, menilai pertemuan itu merupakan kesempatan bersejarah bagi Armenia.
"Kami memberi kesempatan bagi Armenia untuk menyelesaikan konflik secara damai. Ini kesempatan terakhir mereka," pungkas Aliyev.
Sementara itu, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menyebut negaranya siap memulai proses perdamaian yang dipimpin perantara internasional.
Baca juga: Konflik Armenia-Azerbaijan Memanas, Sejumlah Kota Diserang
Prancis, Rusia dan Amerika Serikat (AS), bagian dari kelompok yang ingin menengahi konflik antara Armenia dan Azerbaijan. "Kami berupaya mencapai gencatan senjata malam ini atau besok, tetapi masih belum pasti," bunyi pernyataan resmi Istana Kepresidenan Prancis.
Pejabat pertahanan Armenia dan Azerbaijan saling melaporkan tambahan korban jiwa akibat konflik yang berlanjut. Pertempuran antara kedua negara kembali berlangsung pada Jumat waktu seetmpat.
Berdasarkan pemantauan AFP di Stepanakert, Ibu Kota Karabakh, terdengar beberapa ledakan keras. Lalu, terlihat bekas tembakan roket di dekat area pemakaman tentara yang tewas.(AFP/OL-11)