Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
SEKRETARIS Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Minggu (27/9) menyatakan sangat prihatin atas konflik terbaru Nagorno-
Karabakh. Ia pun menyerukan kedua belah pihak untuk segera menghentikan pertempuran.
“Sekretaris Jenderal sangat prihatin atas dimulainya kembali permusuhan baru di zona konflik Nagorno-Karabakh. Dia mengutuk penggunaan pasukan dan menyesali hilangnya nyawa dan korban dari penduduk sipil,” menurut pernyataan yang dikeluarkan Juru Bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric.
“Sekretaris Jenderal dengan keras menyeru kepada kedua pihak untuk segera menghentikan pertempuran, mengurangi ketegangan, dan kembali
ke perundingan yang berarti tanpa penundaan.
Dia akan berbicara kepada Presiden Azerbaijan dan Perdana Menteri Armenia,” kata pernyataan itu.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat juga meminta kedua negara segera mengakhiri bentrokan dalam sebuah pernyataan.
“Amerika Serikat khawatir dengan laporan aksi militer skala besar di sepanjang Garis Kontak di zona konfl ik Nagorno-Karabakh yang telah
mengakibatkan korban jiwa yang signifikan, termasuk warga sipil.
Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga mereka yang tewas dan terluka,” kata pernyataan itu.
“Amerika Serikat dengan tegas mengutuk peningkatan kekerasan ini.” Wakil Menteri Luar Negeri Stephen Biegun juga memanggil Menteri Luar
Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov dan Menteri Luar Negeri Armenia Zohrab Mnatsakanyan untuk mendesak kedua belah pihak agar segera
menghentikan permusuhan.
“Supaya menggunakan hubungan komunikasi langsung yang ada di antara mereka untuk menghindari eskalasi lebih lanjut, dan untuk menghindari
retorika yang tidak membantu dan tindakan yang semakin meningkatkan ketegangan di lapangan,” jelas pernyataan tersebut.
“Kami mendesak para pihak untuk bekerja dengan Minsk Group Co-Chairs agar kembali ke negosiasi substantif secepat mungkin. Sebagai
Ketua Bersama OSCE Minsk Group, Amerika Serikat tetap berkomitmen membantu kedua pihak mencapai penyelesaian konfl ik yang damai dan
berkelanjutan,” tambahnya.
Serukan negosiasi
Rusia telah meminta Azerbaijan dan Armenia untuk segera mengakhiri bentrokan di wilayah Karabakh Atas yang diduduki.
“Kami menyeru kepada para pihak untuk segera menghentikan tembak an dan memulai negosiasi untuk menstabilkan situasi,” kata Kementeri an
Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, Minggu.
Pasukan Armenia dan Azerbaijan pada Senin (28/9) pagi kembali terlibat bentrokan hari kedua terkait Nagorno-Karabakh dan saling menuduh
menggunakan artileri berat. Otoritas Nagorno-Karabakh melaporkan sudah lebih dari 15 tentaranya yang tewas dalam serangan itu.
Bentrokan di perbatasan pecah pada hari sebelumnya setelah pasukan Armenia menargetkan permukiman sipil dan posisi militer Azerbaijan. Jumlah
korban belum diketahui.
Hubungan di antara kedua negara bekas Uni Soviet itu tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Upper Karabakh, atau wilayah Nagorno-
Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.
Empat anggota Dewan Keamanan PBB dan dua resolusi Majelis Umum PBB serta banyak organisasi internasional menuntut penarikan pasukan
pendudukan Armenia.
OSCE Minsk Group--diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan AS--dibentuk pada 1992 untuk menemukan solusi damai atas konfl ik tersebut, tetapi tidak berhasil. (Hym/AA/Xinhua/I-1)
Peimpin Korea Utara, Kim Jong Un, serukan percepatan perluasan kemampuan senjata nuklir di negaranya.
Kepala Negara mengingatkan bahwa meskipun Indonesia tidak menyukai perang, realitas menunjukkan konflik bersenjata terjadi di berbagai belahan dunia.
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
MENTERI Dalam Negeri Suriah Anas Khattab mengatakan bahwa pasukan keamanan telah memberlakukan gencatan senjata di dalam Kota Suwayda.
JUMLAH korban tewas akibat konflik bersenjata yang melanda Provinsi Suwayda, wilayah yang mayoritas penduduknya berasal dari suku Druze di Suriah, kini telah mencapai sedikitnya 1.120 jiwa.
PASUKAN keamanan dalam negeri Suriah berhasil menegakkan gencatan senjata di Kota Suwayda, membuka jalan menuju pertukaran tahanan dan pemulihan ketertiban secara bertahap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved