Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Sehari Naik 50 Persen, Pelaku Usaha Moskow Didesak Wali Kota

Mediaindonesia.com
25/9/2020 21:55
Sehari Naik 50 Persen, Pelaku Usaha Moskow Didesak Wali Kota
Lapangan Merah di Moskow terlihat sepi setelah pemerintah ibu kota Rusia itu memberlakukan lockdown untuk menekan penyebaran Covid-19.(AFP/Dimitar DILKOFF )

Wali kota Moskow pada Jumat (25/9) mendesak para pelaku usaha untuk mendorong lebih banyak karyawan bekerja dari rumah, saat kasus harian virus korona di Rusia mencapai angka tertinggi sejak 23 Juni.

Pejabat melaporkan 7.212 infeksi baru, sehingga total kasus nasional menjadi 1.136.048.

Di Moskow, penghitungan kasus baru naik hampir 50 persen dalam waktu semalam menjadi 1.560 dari 1.050 hari sebelumnya.

Rusia mencabut banyak pembatasan pengunciannya pada Juni. Banyak toko, tempat usaha, dan transportasi umum di ibu kota yang berpenduduk lebih dari 12,5 juta orang itu beroperasi seperti biasa.

Namun pada Jumat, Wali Kota Sergei Sobyanin merekomendasikan agar kepala semua perusahaan di kota tersebut mengalihkan sebanyak mungkin staf mereka agar bekerja dari rumah mulai Senin (28/9).

TsUM, toko serba ada utama penjual barang-barang mewah di Moskow, didenda satu juta rubel (sekitar Rp193 juta) karena gagal memastikan pengunjungnya memakai masker, kata gugus tugas virus korona kota.

Gugus tugas itu mengatakan pengawasan untuk memeriksa kewajiban menggunakan masker di toko-toko terus berlanjut dan lebih dari 15.000 denda telah dikeluarkan.

Sobyanin menyarankan siapa pun dengan masalah kesehatan kronis atau mereka yang berusia lebih dari 65 tahun untuk tinggal di rumah, kecuali dalam keadaan mendesak. Warga Moskow yang memasuki usia pensiun harus bekerja dari rumah atau libur, katanya.

Satuan tugas virus korona nasional mengatakan 108 orang meninggal di seluruh Rusia dalam 24 jam terakhir, yang mendorong jumlah kematian resmi akibat virus korona menjadi 20.056.

Rusia memiliki total kasus tertinggi keempat di dunia, setelah Amerika Serikat, India, dan Brazil, serta angka kematian tertinggi ke-12, menurut data resmi. (Ant/0L-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik