Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
KEBAKARAN DI California menghancurkan lebih dari 2 juta hektare lahan, ujar departemen pemadam kebakaran, Senin (7/9), saat api yang tidak terkendali menyebabkan warga mengungsi.
Kebakaran di California telah berlangsung selama dua bulan dengan ribuan pasukan pemadam kebakaran berusaha memadamkan api,
"Selama 33 tahun terakhir, tidak pernah ada kebakaran yang melahap lahan hingga seluas 2 juta hektare," ujar juru bicara Departemen Kehutanan dan Pemadam Kebakaran California Lynne Tolmachoff.
Baca juga: Topan Haishen Terjang Korea dan Jepang
"Kebakaran kali ini memecahkan rekor dan kita belum mendekati akhir musim kebakaran," imbuhnya.
Sedikitnya tujuh orang telah tewas akibat kebakaran pada tahun ini dan 3.800 bangunan rusak atau hancur.
Terakhir kali luas lahan mengalami kerusakan akibat kebakaran mendekati angka 2 juta hektare adalah pada 2018 kala 1,9 juta hektare hangus terbakar.
Lebih dari 14.100 pasukan pemadam kebakaran berusaha memadamkanh api di 24 lokasi yang berbeda pada Senin (7.9) sore. (AFP/OL-1)
Upaya menambah posko dan armada satu di antaranya untuk meningkatkan pelayanan. Terutama mempercepat penanganan saat terjadi kebakaran.
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi akibat cuaca panas.
Menko Polkam Budi Gunawan menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang dengan sengaja membuka lahan dengan cara membakar hutan.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Suka Jadi, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, terus meluas.
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
Kebakaran hebat melanda kawasan Pasar Taman Puring, Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin (28/7) petang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved