Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Covid-19 Bikin Utang Negeri Ratu Elizabeth Capai US$2,6 Triliun

Faustinus Nua
21/8/2020 19:00
Covid-19 Bikin Utang Negeri Ratu Elizabeth Capai US$2,6 Triliun
Suasana jalanan di Kota Manchester, Inggris.( Paul ELLIS / AFP)

UTANG pemerintah Inggris telah melebihi £2 triliun untuk pertama kalinya setelah negara itu melakukan pinjaman besar-besaran untuk penangan pandemi virus korona yang mendorong ekonomi Inggris ke dalam rekor resesi.

Kantor Statistik Nasional (ONS) pada Jumat (21/8) mengungkapkan bahwa pada akhir Juli, total akumulasi utang mencapai £2,004 triliun atau USD2,61 triliun. Angka itu setara dengan lebih dari 100% produk domestik bruto tahunan Inggris, atau total output ekonomi, untuk pertama kalinya sejak 1961.

Dibandingkan dengan Juli 2019, utang Inggris meningkat sebesar £227,6 miliar, mencerminkan peningkatan besar dalam pinjaman yang diperlukan untuk mengatasi pandemi.

Sebagai pembanding, Apple minggu ini menjadi perusahaan AS pertama yang memiliki valuasi pasar sebesar USD2 triliun atau £1,5 triliun. Lantaran, perusahaan itu dipandang sebagai pemenang utama dalam ekonomi baru pasca-virus korona.

"Krisis ini telah membuat keuangan publik berada di bawah tekanan yang signifikan karena kami telah melihat pukulan terhadap ekonomi kami dan mengambil tindakan untuk mendukung jutaan pekerjaan, bisnis dan mata pencaharian. Tanpa dukungan itu, keadaan akan jauh lebih buruk," kata Menteri Keuangan Rishi Sunak.

Pinjaman bersih antara April dan akhir Juli diperkirakan mencapai £150,5 miliar, menurut ONS. Angka bulan lalu saja mencapai £26,7 miliar, ketika Inggris keluar dari lockdown ketat yang diberlakukan pada akhir Maret untuk mengekang penyebaran virus korona.

"Angka-angka hari ini adalah pengingat yang kuat bahwa kita harus mengembalikan keuangan publik kita ke pijakan yang berkelanjutan dari waktu ke waktu, yang akan membutuhkan pengambilan keputusan yang sulit," kata Sunak.

"Itu juga mengapa kami mengambil tindakan sekarang untuk mendukung pertumbuhan dan pekerjaan yang membayar layanan publik kami, dengan membantu bisnis dibuka kembali dengan aman." (CNA/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya