Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Uni Eropa Bahas Sanksi untuk Belarusia

Faustinus Nua
19/8/2020 22:34
Uni Eropa Bahas Sanksi untuk Belarusia
Demonstrasi di Belarusia(AFP)

DEMONSTRASI besar-besaran di Minsk, Belarusia akhir-akhir ini, terkait sengketa kemenangan pemilihan Presiden Alexander Lukashenko, memicu reaksi dunia internasional. 

Para pemimpin Uni Eropa (UE) pada Rabu sore (19/8) mengatakan akan membahas sanksi untuk negara itu.

"Jelas bahwa (hasil pemilihan presiden Belarusia) tidak sejalan dengan keinginan rakyat, telah terjadi kekerasan yang tidak dapat diterima, dan supremasi hukum tidak dihormati. Sanksi telah diambil dan tidak diragukan lagi akan dijatuhkan diperkuat sore ini," kata komisaris UE untuk pasar internal Thierry Breton.

Para pemimpin Eropa juga mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mendorong dialog di negara tetangganya itu. Mengingat Rusia mempunyai hubungan ekonomi dan militer yang erat dengan negara belas Uni Soviet tersebut.

Kepala UE Charles Michel mengatakan di Twitter bahwa dia telah berbicara dengan Putin terkait dialog tersebut. Hal itu penting untuk menyelesaikan krisis di Belarusia.

"Hanya dialog yang damai dan benar-benar inklusif yang dapat menyelesaikan krisis di Belarus," ungkapnya.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron juga berbicara dengan pemimpin Rusia itu. Merkel mengatakan kepada Putin bahwa pihak berwenang di Minsk harus melaksanakan dialog nasional dengan oposisi dan masyarakat untuk mengatasi krisis. Sementara Macron mendesak pemimpin Rusia untuk mendorong ketenangan dan dialog.

Menanggapi seruan itu, Putin menekankan bahwa campur tangan di Belarusia dan tekanan pada otoritasnya tidak dapat diterima. Lantaran UE bergerak untuk menjatuhkan sanksi atas pemungutan suara dan tindakan brutal polisi terhadap pengunjuk rasa.

Sebelumnya, ribuan demonstran berkumpul di lapangan Kemerdekaan di Minsk tengah pada Selasa malam. Mereka mengibarkan bendera merah-putih oposisi dan menyerukan agar Lukashenko mundur.(France24/OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya