Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
DEMONSTRASI besar-besaran di Minsk, Belarusia akhir-akhir ini, terkait sengketa kemenangan pemilihan Presiden Alexander Lukashenko, memicu reaksi dunia internasional.
Para pemimpin Uni Eropa (UE) pada Rabu sore (19/8) mengatakan akan membahas sanksi untuk negara itu.
"Jelas bahwa (hasil pemilihan presiden Belarusia) tidak sejalan dengan keinginan rakyat, telah terjadi kekerasan yang tidak dapat diterima, dan supremasi hukum tidak dihormati. Sanksi telah diambil dan tidak diragukan lagi akan dijatuhkan diperkuat sore ini," kata komisaris UE untuk pasar internal Thierry Breton.
Para pemimpin Eropa juga mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mendorong dialog di negara tetangganya itu. Mengingat Rusia mempunyai hubungan ekonomi dan militer yang erat dengan negara belas Uni Soviet tersebut.
Kepala UE Charles Michel mengatakan di Twitter bahwa dia telah berbicara dengan Putin terkait dialog tersebut. Hal itu penting untuk menyelesaikan krisis di Belarusia.
"Hanya dialog yang damai dan benar-benar inklusif yang dapat menyelesaikan krisis di Belarus," ungkapnya.
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron juga berbicara dengan pemimpin Rusia itu. Merkel mengatakan kepada Putin bahwa pihak berwenang di Minsk harus melaksanakan dialog nasional dengan oposisi dan masyarakat untuk mengatasi krisis. Sementara Macron mendesak pemimpin Rusia untuk mendorong ketenangan dan dialog.
Menanggapi seruan itu, Putin menekankan bahwa campur tangan di Belarusia dan tekanan pada otoritasnya tidak dapat diterima. Lantaran UE bergerak untuk menjatuhkan sanksi atas pemungutan suara dan tindakan brutal polisi terhadap pengunjuk rasa.
Sebelumnya, ribuan demonstran berkumpul di lapangan Kemerdekaan di Minsk tengah pada Selasa malam. Mereka mengibarkan bendera merah-putih oposisi dan menyerukan agar Lukashenko mundur.(France24/OL-8)
Para atlet itu dapat lolos ke Olimpiade dengan melewati pemeriksaan ganda, yang pertama dilakukan oleh federasi olahraga internasional terkait, kemudian oleh IOC.
Atlet Individu Netral (AINs) dari kedua negara tidak akan ambil bagian dalam parade delegasi dan tim di upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 karena mereka mewakili diri sendiri.
Aryna Sabalenka berusaha mencetak sejarah dengan mempertahankan gelar Australian Open saat bertemu dengan "Queen Wen" Zheng Qinwen dari Tiongkok.
Atlet dari Rusia dan Belarus telah menghadapi sanksi dari banyak cabang olahraga sejak Moskow melancarkan serangan ke Ukraina, Februari 2022.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah memperingatkan Israel dan sekutunya agar tidak melancarkan serangan terhadap Iran.
Pemimpin oposisi Belarus Svetlana Tikhanovskaya mengajak pemimpin dunia tidak mengabaikan negaranya dan tidak menjadikannya sebagai hadiah penghiburan bagi Putin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved