KBRI London Promosi Peluang Investasi Indonesia di Tengah Pandemi

Faustinus Nua
11/8/2020 12:55
KBRI London Promosi Peluang Investasi Indonesia di Tengah Pandemi
investasi(ilustrasi)

KEDUTAAN Besar RI untuk Inggris di London terus menyelenggarakan kegiatan promosi terkait peluang investasi di Tanah Air. Berbeda dengan sebelumnya, di masa pandemi, kegiatan promosi dilakukan secara intens melalui media virtual.

Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI London, Adam M Tugio, mengatakan pihaknya terus berupaya meyakinkan investor dan calon investor di Inggris terkait situasi ekonomi dan politik Indonesia. Begitu pula dengan potensi yang akan diperoleh investor dari berbagai peluang dan kemudahan investasi yang ditawarkan Indonesia di masa pandemi.

KBRI London juga terus menjaga komunikasi yang baik dengan para pelaku usaha dan secara konsisten melakukan komunikasi melalui email maupun tatap muka. Kegiatan secara daring atau virtual pun menjadi fitur utama kegiatan promosi investasi yang dilakukan KBRI bersama Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) London di masa pandemi covid-19.

"Aktivitas promosi seperti business forum, business mission, business matching, maupun one-to-one meeting terus diupayakan dilakukan secara daring dengan skala yang lebih luas, baik secara mandiri ataupun bekerjasama dengan stakeholders strategis di Inggris," kata Adam kepada Media Indonesia, Selasa (11/8).

Adam mengakui, di masa sulit ini memang banyak kendala. Berbagai kebijakan penanganan covid-19 di kedua negara mewarnai upaya menarik investor asing di awal hingga pertengahan tahun 2020.

Baca juga: nggris-Indonesia Memulai Kerja Sama Keamanan Siber

Selain itu, perekonomian Inggris dan Indonesia mengalami kontraksi signifikan. Pandemi covid-19 membawa dampak pada kelanjutan kegiatan hubungan bilateral Indonesia dengan Inggris.

"Banyak program dan rencana kegiatan peningkatan hubungan bilateral kedua negara terpaksa ditunda atau dibatalkan akibat pengalihan anggaran ataupun prioritas untuk upaya penanggulangan pandemi covid-19 di masing-masing negara," imbuhnya.

Pandemi global juga mempengaruhi proses pengambilan keputusan perusahaan dalam melakukan eksekusi maupun ekspansi bisnis. Terdapat beberapa perusahaan yang menunda keputusannya karena perwakilannya mengalami kesulitan untuk mengunjungi Indonesia atau Inggris di masa pandemi.

Prospek perkembangan investasi Inggris di Indonesia selain dipengaruhi pandemi, juga dipengaruhi sejauh mana proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa dapat memberikan kepastian bagi kalangan usaha di Inggris. Selain itu, perbaikan ease of doing business di Indonesia nampaknya juga masih menjadi salah satu tantangan untuk mendorong minat Inggris untuk melakukan foreign direct investment di Indonesia.

Selain itu, penyediaan peluang pendanaan dari Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh calon investor Inggris juga dapat menjadi hambatan untuk mendorong pertumbuhan realisasi investasi dari Inggris.

"Khusus terkait dengan kendala pendanaan, KBRI dan IIPC London melakukan koordinasi secara intensif dengan instansi pendanaan dalam negeri untuk memformulasikan strategi pendanaan yang dapat menarik minat investasi, baik sejak fase inisiasi, fase penjajakan mitra lokal, maupun fase keputusan investasi," jelas Adam.

Sejauh ini, proses komunikasi dan penggalian minat-minat investasi terus dilakukan, meskipun tidak sepenuhnya secara otomatis melakukan investasi di Indonesia atau tergambar dalam perkembangan realisasi investasi. Tercatat di tahun 2020, KBRI bersama IIPC London sedang memfasilitasi rencana sejumlah perusahaan Inggris untuk berinvestasi secara serius di Indonesia, seperti di bidang renewable energy (tenaga surya dan arus laut), dukungan alat transportasi udara dan polimer.

Mengingat Inggris dikenal dengan keunggulan riset dan memiliki sistem kesehatan yang baik di dunia, KBRI London saat ini sedang melakukan serangkaian penjajakan. Bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di Inggris, KBRI mengupayakan Indonesia memperoleh vaksin covid-19, baik dari sisi akses (pembelian) dan suplai (produksi), maupun joint research kandidat vaksin yang sedang dikembabangkan di Inggris.

Adapaun, pada periode 2016-2020 TW I, investasi Inggris menempati peringkat ke-12 investasi asing di Indonesia. Untuk FDI Eropa, Inggris menempati posisi ke-2 di bawah penanaman modal Belanda senilai USD6,7 Miliar, kemudian diikuti oleh Swiss US$1,38 Miliar, Jerman US$910,35 juta, dan Belgia US$607,65 juta.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya