Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (28/7), menggambarkan pandemi covid-19 sebagai satu gelombang besar, bukan virus musiman.
WHO memperingatkan sejumlah negara di belahan bumi utara untuk tidak merasa puas diri ketika memasuki musim panas. Pasalnya, infeksi virus korona ini tidak memiliki kecenderungan yang sama seperti virus influenza, mengikuti musim.
Para pejabat WHO berusaha menghindari menyebut kebangkitan kasus covid-19 seperti di Hong Kong dan negara lain sebagai "gelombang" baru. Sebab, hal itu menunjukkan virus berperilaku dengan cara di luar kendali manusia. Padahal upaya tindakan bersama yang dilakukan dengan seksama dapat memperlambat penyebarannya.
Baca juga: Angka Kematian Akibat Covid-19 di Florida Tembus Angka 6 Ribu
"Kita berada di gelombang pertama. Ini akan menjadi satu gelombang besar. Ini akan naik dan turun sedikit. Yang terbaik adalah meratakannya dan mengubahnya menjadi sesuatu di bawah kendalimu," kata pejabat WHO Margaret Harris, seperti dilansir CNA.
Merujuk pada tingginya angka kasus baru di Amerika Serikat (AS) yang terjadi di musim panas ini, menggambarkan perilaku virus yang berbeda dengan virus musiman.
Dia mendesak kewaspadaan dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan dan memperingatkan untuk menghindari kerumunan massa.
"Orang-orang masih memikirkan musim. Apa yang kita semua perlu lakukan adalah bahwa ini adalah virus baru dan ini berperilaku berbeda. Musim panas adalah masalah. Virus ini menyukai semua cuaca," imbuhnya.
Dia menambahkan memang ada keprihatinan terkait kasus covid-19 yang bertepatan dengan kasus influenza musiman selama musim dingin di belahan bumi selatan. Sehingga, badan kesehatan yang berbasis di Jenewa itu akan terus memantau dengan cermat.
Sejauh ini, katanya, sampel laboratorium tidak menunjukkan adanya jumlah kasus flu yang tinggi. Hal itu merupakan awal musim flu yang lebih lambat dari biasanya.
"Jika Anda memiliki peningkatan penyakit pernapasan saat Anda sudah memiliki beban penyakit pernapasan yang sangat tinggi, itu memberi lebih banyak tekanan pada sistem kesehatan," kata dia.
Margaret juga mendesak agar masyarakat perlu divaksinasi flu. Langkah tersebut sebagai bagian dari kewasapadaan bersama. (OL-1)
KEPALA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (26/6), mengatakan bahwa badan tersebut berhasil mengirimkan pengiriman medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, 10 penyebab kematian teratas menyumbang 39 juta kematian, atau 57% dari total 68 juta kematian di seluruh dunia.
Kanker hati kini jadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker secara global. Tepatnya peringkat 6 berdasarkan data WHO.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
HARI Donor Darah Internasional atau World Blood Donor Day jatuh pada tanggal 14 Juni setiap tahunnya. Peringatan tersebut diresmikan sejak tahun 2004 oleh WHO.
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved