Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Penghasilan Minyak Jadi Rebutan Kelompok Bertikai di Libya

Deri Dahuri
12/7/2020 12:51
Penghasilan Minyak Jadi Rebutan Kelompok Bertikai di Libya
Kelompok pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) berpatroli di wilayah Libya.(Mahmud Turkia/AFP)

TENTARA Nasional Libya (LNA) akan mempertahankan penutupan ladang minyak dan pelabuhan sampai ada mekanisme untuk memastikan pendapatan minyak tidak untuk mendukung dana untuk membiayai kelompok milisi dan tentara bayaran.

Pernyataan tersebut disampaikan juru bicara LNA Ahmed al-Mismari pada Sabtu (11/7).

Pihak LNA telah menyampaikan tiga tuntutan dalam pernyataannya. Pertama, membuka rekening bank baru di luar Libya di mana pendapatan minyak akan didepositokan.

LNA menegaskan bahwa  mekanisme harus jelas dalam bagaimana mendistribusikan pendapatan dari minyak tersebut dengan cara "adil" di antara seluruh rakyat Libya. Komunitas internasional juga harus “menjamin” itu.

Kedua menerapkan mekanisme pembelanjaan yang transparan dan dijamin secara internasional untuk memastikan bahwa pendapatan minyak itu tidak digunakan "untuk mendanai terorisme dan orang-orang tersentak."

Ketiga, tinjau akun di Bank Sentral Libya di Tripoli untuk mengetahui bagaimana pendapatan minyak dihabiskan selama tahun-tahun terakhir dan di mana mereka dihabiskan. Selain meminta pertanggungjawaban individu atas penyalahgunaan dana dan menghambur-hamburkannya, akuntabel.

Meskipun Libya memiliki cadangan minyak mentah terbesar di Afrika, produksi dan ekspornya anjlok akibat konflik bersenjata yang melibatkan LNA yang dipimpin Jendaral Khalifa Haftar dan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya yang didukung Turki. (AFP/Alarabiya/OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya