Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
NEGARA bagian California, Amerika Serikat (AS), akan membebaskan 8.000 tahanan dari lembaga permasyarakatan demi menekan penyebaran covid-19.
Beberapa waktu terakhir, terjadi kasus penularan covid-19 berskala besar di lingkungan penjara. Departemen lembaga permasyarakatan di California menyebut tahanan dapat keluar dari penjara sampai akhir Agustus.
Pembebasan itu merupakan langkah terbesar yang diambil otoritas California untuk menahan laju penyebaran covid-19. Sehingga, lebih banyak ruang untuk jaga jarak dan karantina mandiri.
Baca juga: AS Kembali Catatkan Rekor, 60 Ribu Kasus Covid-19 dalam Sehari
"Langkah itu bertujuan memastikan kesehatan dan keamanan tahanan dalam penjara dan para sipir," ujar Kepala Departemen Koreksi dan Rehabilitasi California, Ralph Diaz, melalui keterangan resmi.
Tahanan dengan masa hukuman di bawah satu tahun berhak ikut program pembebasan. Namun, beberapa tahanan dikecualikan dari program tersebut, yakni pelaku kekerasan dan kejahatan seksual. Setidaknya, 10.000 tahanan di Negeri Paman Sam telah dibebaskan selama pandemi covid-19.
Pada Kamis (9/7) waktu setempat, Gubernur California, Gavin Newsom, mengatakan hampir 2.400 tahanan dari 35 penjara di negara bagian tersebut positif covid-19. Sekitar 1.314 orang di antaranya merupakan tahanan di Penjara San Quentin, San Francisco.(Ant/OL-11)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved