Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEDUTAAN Besar RI (KBRI) Washington D.C bersama seluruh Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Amerika Serikat terus memonitor dan memastikan keselamatan WNI yang tersebar di berbagai wilayah Negeri Paman Sam, menyusul merebaknya gelombang demonstrasi atas kematian pria berkulit hitam George Floyd.
"Seluruh WNI di AS yang berjumlah 142.441 orang berada dalam kondisi aman dan baik-baik. Tidak ada laporan terkait WNI yang terdampak akibat demo," ujar Kuasa Usaha Ad-Interim/Wakil Duta Besar RI untuk AS Iwan Freddy Hari Susanto dalam keterangan resmi KBRI Washington, Senin (1/6).
Aksi unjuk rasa yang terjadi di berbagai negara bagian di AS, mulai dari wilayah Pantai Timur hingga Pantai Barat, telah memasuki hari ketujuh. Sebagian telah menerapkan peraturan jam malam dan status darurat.
"Keselamatan dan keamanan WNI di AS menjadi prioritas utama dan perhatian khusus KBRI Washington D.C dan KJRI-KJRI se-AS," imbuh Iwan Freddy.
Baca juga: Aksi Simpati Liverpool atas Tragedi George Flyod
Menurutnya, sebagai salah bentuk perlindungan kepada WNI, semua perwakilan RI di AS telah mengeluarkan imbauan kepada WNI agar tetap tenang, hati-hati, dan tidak keluar rumah kecuali untuk kepentingan atau kebutuhan yang mendesak.
"WNI juga kita wanti-wanti agar menjauhi tempat-tempat terjadinya aksi unjuk rasa karena akan membahayakan keselamatan dan keamanan mereka. Patuhi setiap instruksi, kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh otoritas setempat," tuturnya.
Iwan Freddy menambahkan seluruh perwakilan RI di AS terus menjalin kontak dengan simpul-simpul masyarakat Indonesia, termasuk mahasiswa, di berbagai wilayah di AS untuk membantu memantau dari dekat dan memastikan keselamatan WNI dalam situasi saat ini.
KBRI Washington D.C dan KJRI-KJRI se-AS juga membuka layanan nomor hotline bagi masyarakat Indonesia di AS jika membutuhkan bantuan atau pertolongan.(OL-5)
Kementerian Luar Negeri memastikan bahwa kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Iran dan Israel tetap aman di tengah konflik dan saling tembak rudal antara kedua negara tersebut.
Kondisi mereka membaik setelah dirawat di rumah sakit setempat dan para WNI sudah dalam perjalanan ke Istanbul sebelum pulang ke Tanah Air.
SEBANYAK 42 warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan terdampar di Tel Aviv setelah Bandara Internasional Ben Gurion ditutup akibat memanasnya konflik antara Israel dan Iran pada Jumat (13/6).
DI media sosial, viral 10 warga negara Indonesia (WNI) yang ingin bergabung dalam gerakan Konvoi Global ke Gaza terkena ancaman polisi Mesir.
Pemerintah Indonesia terus melakukan pendampingan melalui perwakilan RI di Amerika Serikat dengan bantuan konsuler.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI mengungkapkan bahwa sudah ada 58 warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak operasi penindakan imigran di Amerika Serikat hingga saat ini.
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved