Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
TIONGKOK akan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan jika Amerika Serikat bersikeras mencampuri urusan dalam negeri Beijing.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian dalam briefing harian, Jumat (29/5) menegaskan, tindakan tersebut terkait sebagai respons terhadap RUU Keamanan Hong Kong yang disahkan oleh parlemen Tiongkok pada Kamis (28/5).
Menurutnya, Beijing juga telah mengajukan perwakilan ke Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan Australia sebagai respons terhadap pernyataan bersama dari negara-negara itu yang mengecam Beijing karena rancangan RUU Keamanan tersebut.
Disebutkan, bahwa AS dan negara lainnya mengatakan prihatin dengan keputusan Beijing dan Hong Kong telah berkembang sebagai benteng kebebasan.
Baca juga :AS dan Negara Sekutu Kecam UU Keamanan Hong Kong
Tak hanya itu, mereka juga mengatakan bahwa undang-undang baru itu akan membatasi kebebasan rakyat Hong Kong dan mengikis otonomi Hong Kong dan sistem yang membuatnya sangat makmur.
"Kami juga sangat prihatin bahwa tindakan ini akan memperburuk perpecahan mendalam yang ada di masyarakat Hong Kong," kata negara-negara tersebut.
Seperti diketahui, parlemen Tiongkok telah menyetujui rencana undang-undang tersebut. Pemungutan suara parlemen Tiongkok dilakukan hanya beberapa jam setelah Washington mencabut status khusus yang diberikan pada Hong Kong. (CNA/OL-2)
Topan Wipha menerjang Hong Kong dengan hujan deras dan angin kencang hingga 167 km/jam, menyebabkan pohon tumbang, gangguan transportasi.
Pemerintah di Thailand dan Vietnam bersiap menghadapi dampak Topan Wipha dengan mengerahkan berbagai perangkat tanggap darurat dan bencana.
Laga Jepang vs Hong Kong menjadi panggung debut gemilang bagi striker muda Jepang, Ryo Germain.
Jelajahi Hong Kong: sejarah, letak geografis, dan fakta menarik. Temukan pesona kota ini dalam panduan ramah SEO!
BIRO Pendidikan Hong Kong mengumumkan pihaknya menginstruksikan universitas-universitas di wilayah tersebut untuk mengambil langkah aktif dalam menarik bakat-bakat internasional.
Menteri Pendidikan Hong Kong Christine Choi mengimbau seluruh lembaga pendidikan tinggi di kota tersebut agar membuka peluang bagi para mahasiswa yang terdampak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved