Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PANDEMI covid-19 harus berfungsi sebagai wake-up call bagi dunia agar lebih bersatu dalam merespons krisis yang ada. Hal itu dikatakan Sekjen PBB Antonio Guterres, Senin (18/5).
Guterres mengatakan covid-19 merupakan tantangan terbesar saat ini. Virus tersebut, katanya, telah menunjukkan kelemahan dunia ketika negara-negara menempuh cara sendiri-sendiri dalam mengatasi pandemi.
Krisis tersebut, sambungnya, adalah kesempatan untuk membangun kembali dunia yang lebih baik. Tetapi, ia pun mempertanyakan apakah negara-negara siap untuk itu.
Baca juga: Rep Ceko dan Slovakia Longgarkan Pembatasan Perjalanan
"Sebuah virus telah membuat kita bertekuk lutut," kata Sekjen PBB itu dalam pertemuan virtual Majelis Kesehatan Dunia, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (19/5).
Ia mengatakan pandemi telah mengekspos kelemahan, tidak hanya dalam sistem kesehatan tetapi juga di lembaga-lembaga internasional.
"Covid-19 harus menjadi wake-up call. Sudah waktunya untuk mengakhiri keangkuhan," kata Guterres. "Kami melihat beberapa solidaritas, tetapi sangat sedikit persatuan dalam merespons covid-19."
Lebih lanjut, ia mengatakan ada negara-negara yang melakukan strategi yang berbeda atau bahkan saling bertentangan dalam melawan covid-19.
"Banyak negara mengabaikan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," ucapnya. "Akibatnya, virus telah menyebar ke seluruh dunia."
Dalam kesempatan tersebut, Guterres menegaskan kembali seruannya untuk tanggapan internasional yang dipimpin WHO, yaitu memperluas layanan kesehatan mental dan kebijakan untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh krisis tersebut.
Pemulihan krisis, sambungnya, harus mengarah pada ekonomi yang lebih setara dan berkelanjutan. Ini adalah kesempatan untuk membangun kembali secara berbeda dan lebih baik, kata Guterres, merujuk pada krisis iklim dan sistem perlindungan sosial yang cacat. (OL-1)
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved