Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Imbas Covid-19, Trump Sebut Tidak Ingin Bicara dengan Xi Saat Ini

Nur Aivanni
15/5/2020 09:30
Imbas Covid-19, Trump Sebut Tidak Ingin Bicara dengan Xi Saat Ini
Kombinasi Foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) dan Presiden Tiongkok Xi Jinping (kanan).(AFP/ JIM WATSON/PETER KLAUNZER )

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan kemunduran hubungannya lebih lanjut dengan Tiongkok terkait virus korona baru, yakni ia tidak berminat untuk berbicara dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat ini.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network yang disiarkan pada Kamis (14/5), Trump mengatakan bahwa dia sangat kecewa dengan kegagalan Tiongkok untuk mengekang penyakit itu.

"Mereka seharusnya tidak pernah membiarkan ini terjadi," kata Trump, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (15/5).

Ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat terkait masalah asal-usul wabah penyakit yang pertama kali muncul pada akhir 2019 di Kota Wuhan, Tiongkok.

"Saya memiliki hubungan yang sangat baik (dengan Xi), tetapi saya hanya - saat ini saya tidak ingin berbicara dengannya," kata Trump, seperti dikutip dari AFP. "Saya sangat kecewa dengan Tiongkok. Saya memberi tahu Anda itu sekarang," ujarnya.

Baca juga: Covid-19: Lonjakan Kematian Dilaporkan di Yaman

Saat ditanya bagaimana AS mungkin akan membalas Tiongkok, Trump tidak memberikan jawaban spesifik, tetapi ia mengatakan bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan.

"Ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Kita bisa melakukan banyak hal. Kita bisa memutus seluruh hubungan," katanya.

"Jika Anda melakukannya, apa yang akan terjadi? Anda akan menghemat US$500 miliar," kata Trump, merujuk pada perkiraan impor tahunan AS dari Tiongkok.

Amerika Serikat merupakan negara yang paling parah terdampak pandemi. Trump selama berminggu-minggu menuduh Tiongkok menyembunyikan skala sebenarnya dari wabah itu dan membiarkannya menyebar ke seluruh dunia. Beijing pun dengan keras membantah tuduhan itu. (CNA/AFP/A-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya