Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
ITALIA membukukan penambahan lebih dari 50% kematian ketimbang normal pada Maret. Hal itu terungkap dalam data resmi yang mengatakan angka kematian akibat covid-19 kemungkinan jauh lebih besar dari 29 ribu yang dilaporkan.
Data baru mengatakan angka kematian dari hari pertama pandemi covid-19 di Italia pada 20 Februari hingga 31 Maret bisa lebih banyak dua kali lipat ketimbang yang resmi dilaporkan.
Pemerintah Italia, saat ini, kesulitan menentukan seberapa banyak orang yang memang tewas karena penyakit yang telah memaksa 60 juta warga di negara itu dilarang ke luar rumah selama paruh pertama Maret.
Baca juga: Uni Eropa Galang Dana 7,4 Miliar Euro untuk Perangi Covid-19
Italia telah melonggarkan lockdown yang telah diberlakukan selama sembilan pekan. Warga Italia kini diizinkan berjalan-jalan di taman dan mengunjungi kerabat mereka meski mal masih ditutup selama dua pekan ke depan.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte berharap penurunan angka infeksi dan pembukaan perlahan usaha bisa membantu perekonomian 'Negeri Piza' yang terhantam krisis terparah sejak 1930-an.
Namun, pemerintah Italia masih belum tahu berapa sebenarnya angka kematian akibat covid-19, realitas yang membuat perencanaan selama beberapa bulan ke depan semakin berat.
Badan Perlindungan sipil Italia menyebut angka kematian akibat covid-19 hingga akhir Maret adalah 12.428. Namun, badan statistika Italia ISTAT dan insitut kesehatan nasional (ISS) menyebut jumlah sebenarnya masih harus ditambahkan 11.700.
Angka itu didapat dari membandingkan jumlah kematian rata-rata antara 20 Februari dan 31 Maret dengan rata-rata pada periode yang sama selama lima tahun terakhir.
"Untuk Maret, rata-rata kematian nasional menunjukkan peningkatan kematian karena berbagai penyebab baik 49,4%," ujar ISTAT dan ISS dalam sebuah pernyataan bersama.
Kedua lembaga itu mengatakan ada hampir 11.700 kematian lebih banyak dibandingkan rata-rata.
Jumlah kematian warga berusia di atas 70 tahun namun 2,3 kali lipat sementara jumlah kematian warga berusia di atas 80 tahun naik 2,2 kali lipat dalam periode waktu itu. (AFP/OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved