Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Uni Eropa Galang Dana 7,4 Miliar Euro untuk Perangi Covid-19

Basuki Eka Purnama
05/5/2020 05:46
Uni Eropa Galang Dana 7,4 Miliar Euro untuk Perangi Covid-19
Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen(AFP/Olivier HOSLET / EPA )

SELEBRITAS, pemimpin dunia, dan filantropis, Senin (4/5), mengumpulkan dana sebesar 7,4 miliar euro untuk membiayai penelitian vaksin, pengobatan, dan tes covid-19 dalam konferensi video yang digelar Uni Eropa namun tidak diikuti Amerika Serikat (AS).

Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang menjadi pemandu konferensi video itu, mengatakan vaksin tetap menjadi pilihan terbaik untuk mengalahkan covid-19 yang sejauh ini telah menewaskan hampir seperempat juta orang di dunia dengan 140 ribu di antaranya di Eropa.

Negara-negara besar Eropa, bersama Jepang dan Kanada, menggelontorkan dana terbesar namun absennya AS meningkatkan prospek adanya kompetisi dalam memproduksi vaksin covid-19.

Baca juga: Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Prancis Tembus 25 Ribu

Namun, sejumlah miliarder AS ambil bagian dalam penggalangan dana, termasuk Madonna yang menyumbangkan jutaan dolar.

Meski berhasil mengumpulkan dana sebesar 7,4 miliar euro, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan dana yang dibutuhkan untuk mengatasasi pandemi covid-19 jauh lebih besar. Dia menyebut dana yang dibutuhkan untuk melawan pandemi itu adalah hampir 38 miliar euro.

"Anggap saja dana yang diraih saat ini adalah down payment untuk pengembangan perangkat untuk melawan covid-19. Namun, untuk mencapai seluruh warga dunia, dana yang dibutuhkan adalah lima kali lipat," ungkap Guterres.

Tapi, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji pengumpulan dana yang dilakukan Uni Eropa sebagai bentuk solidaritas global.

Sumbangan dana itu diperoleh dari 40 negara, PBB, lembaga riset, dan sejumlah lembaga filantropi, termasuk Bill and Melinda Gates Foundation.

Namun, inisiatif itu diwarnai oleh absennya AS setelah Presiden Donald Trump tidak sepakat dengan cara WHO menghadapi pandemi covid-19.

Trump, yang akan menghadapi pemilu pada November mendatang, berjanji AS akan memiliki vaksin covid-19 pada akhir tahun ini. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya