Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SINGAPURA memprediksi pandemi covid-19 akan berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Negara Kota itu pun mulai mempersiapkan masyarakat beraktivitas di situasi kenormalan baru menghadapi pandemi covid-19.
“Dengan belum adanya vaksin dan pengobatan antivirus khusus, maka penting bagi kami untuk memastikan rancangan tindakan kami tetap berkelanjutan untuk jangka panjang,” ujar Kedutaan Besar Singapura di Jakarta dalam sebuah keterangan resmi, Senin (4/5.
Sementara itu, Singapura akan bekerja sama dengan mitra internasional untuk menjaga jalur perdagangan, jalur pasokan, dan komunikasi tetap terbuka. Khususnya terhadap barang-barang penting, seperti persediaan medis dan makanan.
Pada 1 Mei lalu, Menteri Perdagangan Singapura, Australia, Kanada, Korea Selatan, dan Selandia Baru mengesahkan Joint Ministerial Statement on Action Plans to Facilitate the Flow of Goods and Services as well as the Essential Movement of People.
Baca juga : Singapura Lakukan 8.000 Tes PCR Setiap Hari Lacak kasus Covid-19
Berdasarkan Joint Ministerial Statement ini, para menteri menyetujui sejumlah hal. Pertama, mempercepat prosedur bea cukai dan tidak mengeluarkan pembatasan ekspor pada barang-barang penting seperti makanan dan pasokan medis.
Selanjutnya, memfasilitasi pembukaan kembali perjalanan lintas batas esensial, dengan tetap mempertimbangkan kesehatan masyarakat sejalan dengan upaya untuk memerangi pandemi covid-19.
Ketiga, meminimalkan dampak covid-19 pada perdagangan dan investasi dan memfasilitasi pemulihan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dari pandemi penyakit virus korona jenis baru.
"Negara-negara harus berkolaborasi untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19, dan kita juga harus bekerja bersama untuk memosisikan diri dengan baik untuk pemulihan setelah situasi stabil kembali,” tandas pernyataan Kedubes Singpura. (OL-7)
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved