Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Negara-Negara di Dunia Dituding Abaikan Peringatan WHO

Basuki Eka Purnama
28/4/2020 05:37
Negara-Negara di Dunia Dituding Abaikan Peringatan WHO
Logo WHO terlihat di markas organisasi kesehatan dunia itu di Jenewa, Swiss.(AFP/Fabrice COFFRINI )

DIREKTUR Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Senin (27/4), menyebut organisasinya telah mengeluarkan peringatan level tertinggi terkait covid-19 namun banyak negara yang mengabaikan hal itu.

Tedros menegaskan WHO telah menyatakan wabah virus korona itu sebagai 'Darurat Kesehatan yang Mengkhawatirkan Secara Internasional' pada 30 Januari ketika belum ada kematian dan hanya 82 kasus ditemukan di luar Tiongkok.

"Dunia seharusnya mendengarkan peringatan WHO," tegasnya.

Baca juga: Hari ini, Jumlah Infeksi Covid-19 di Dunia Lebih dari 2,9 Juta

WHO tengah menghadapi serangan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang pada awal bulan ini menghentikan pendanaan untuk organisasi itu setelah menuding WHO tidak menganggap serius wabah covid-19 dan tunduk pada Tiongkok, lokasi pertama kemunculan wabah itu pada tahun lalu.

Adapun Trump tidak memberikan bukti yang mendukung tudingannya itu.

Tedros besikeras bahwa WHO telah mengeluarkan peringatan tegas sejak awal berdasarkan bukti ilmiah. Namun, dia mengakui bahwa organisasi yang dipimpinnya tidak memiliki mandat untuk memaksa negara di dunia mematuhi peringatan mereka.

"Ketika WHO, pada 30 Januari, mengatakan bahwa virus korona merupakan peringatan level tertinggi, semua negara seharusnya menyiapkan segala kekuatan medis mereka," ujar Tedros.

"Saya rasa itu menunjukkan pentingnya mendengarkan peringatan dari WHO."

"Kami menyarankan agar dunia menjalankan pendekatan kesehatan publik yang komprehensif. Kami juga mengatakan lacak, tes, dan isolasi. Anda bisa melihat negara yang melakukan apa yang kami sarankan berada dalam posisi yang lebih baik. Itu fakta."

"Negara-negara di dunia bisa menerima atau menolak saran kami. Mereka bertanggung jawab atas keputusan mereka masing-masning," imbuhnya.

Pandemi covid-19 telah menewaskan lebih dari 296 ribu orang di dunia dan menginfeksi hampir 3 juta orang pada Senin (27/4).

AS menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi yaitu hampir 55 ribu orang dengan kasus postif hampir 1 juta. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik