Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Besok, PM Inggris Boris Johnson Siap Bekerja Lagi

Deri Dahuri
26/4/2020 10:54
Besok, PM Inggris Boris Johnson Siap Bekerja Lagi
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, 55, dinyatakan sembuh dari virus korona.(AFP/File / Tolga AKMEN)

PERDANA Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, 55, yang sebelumnya sempat sakit akibat terinfeksi virus korona atau Covid-19  akan kembali bekerja pada Senin (27/4) atau besok. Pernyataan tersebut disampaikan juru bicara Kantor PM Inggris, Sabtu (25/4).

Johnson telah dinyatakan sembuh dari virus korona kendati sempat mendapat perawatan intensif selama tiga malam pada awal April 2020.

Kini PM Inggris sedang menjalani pemulihan di tempat tinggalnya. Sebelumnya, banyak kalangan mengkhawatirkan kondisi Johnson yang sempat dirawat secara serius di sebuah rumah sakit di Kota London. Ia mengalami komplikasi Covid-19.

Setelah dinyatakan pulih, Johnson menyampaikan terima kasih dan merasa berutang budi kepada para petugas medis di rumah sakit yang telah merawatnya.  

Namun sejumlah kalangan masih meragukan apakah memang Johnson yang baru pulih sudah fit untuk bisa bekerja lagi. PM Inggris itu diduga tengah berada di bawah tekanan untuk mengatasi perekonomian negaranya sebagai perekonomian terbesar kelima didunia yang terdampak penerapan lockdown.

Baca jugaWHO: Belum Ada Bukti Pasien Covid-19 tidak Bisa Tertular Lagi

Dari negara sekutunya, Amerika Serikat (AS), Presiden Donald Trump memberi pujian kepada Johnson. "Dia (Johnson) memang luar biasa," ucap Trump, Kamis (24/4), saat mendengar kabar pulihnya Johnson. “Dia sudah siap untuk bekerja.”

“Senang dengan Boris tua. Dia luar biasa,” puji Trump kepada PM Inggris yang sudah siap kembali bekerja setelah sembuh dari terpapar virus korona yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.

Di sisi lain, Johnson sebagaimana Trump telah mendapat hujan kritikan karena lambat dalam menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran virus korona.

Baik Inggris maupun AS sama-sama kewalahan dalam menghadapi pandemi Covid-19 karena keterbatasan peralatan medis dalam menangani pasien Covid-19 dan kebutuhan tenaga medis.  (AFP/Alarabiya/OL-09)    



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik