Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEBANYAK 193 negara anggota Majelis Umum PBB, Senin (20/4), mengadopsi resolusi yang menyerukan akses yang adil, efisien, dan tepat waktu untuk vaksin covid-19 yang dihasilkan di masa depan.
Resolusi itu juga menggarisbawahi pentingnya peran yang dimainkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang tengah dikritik Washington terkait penanganan mereka terhadap pandemi virus korona.
Resolusi yang disusun Meksiko dan didukung Amerika Serikat (AS) menyerukan adanya penguatan kerja sama ilmiah internasional yang diperlukan untuk memerangi covid-19 dan meningkatkan kerja sama, termasuk di sektor swasta.
Baca juga: WHO Sambut Kerja Global Pengembangan Vaksin Covid-19
Seruan kerja sama itu dinyatakan saat sejumlah laboratorium dan perusahaan farmasi menggelar upaya mahal untuk mendapatkan vaksin dan metode pengobatan untuk mengatasi pandemi yang telah menewaskan lebih dari 167 ribu orang dan menyebabkan perekonomian dunia terpuruk.
Resolusi itu juga meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk mengidentifikasi dan merekomendasi opsi, termasuk langkah untuk meningkatkan produksi dan menguatkan jaringan yang mempromosikan dan memastikan akses yang adil, transparan, bertanggung jawab, efisien, dan tepat waktu bagi akses dan distribusi obat dan vaksin covid-19 di masa depan.
Resolusi itu juga meminta adanya langkah untuk mengembangkan dan berbagi vaksin dilakukan dengan memastikan hal itu tersedia untuk semua yang membutuhkan, terutama di negara berkembang.
Resolusi itu merupakan yang kedua diadopsi Majelis Umum PBB mengenai pandemi covid-19.
Resolusi pertama yang diadopsi pada bulan lalu juga menyerukan kerja sama internasional dalam memerangi penyebaran penyakit tersebut. (AFP/OL-1)
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved