Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Polisi Selidiki Motif Penembakan di Kanada

Basuki Eka Purnama
21/4/2020 06:32
Polisi Selidiki Motif Penembakan di Kanada
Warga meletakkan karangan bunga di depan altar buatan di depan kantor polisi di Enfield, Nova Scotia, Kanada.(AFP/Tim Krochak/Getty Images)

POLISI, Senin (20/4), menyapu TKP penembakan terparah dalam sejarah Kanada untuk mencari tahu penyebab mengapa seorang pembuat gigi palsu tanpa catatan kejahatan membunuh sedikitnya 18 orang.

Pelaku penembakan yang diidentifikasi sebagai Gabriel Wortman, 51, memulai aksi brutalnya pada Sabtu (18/4) malam di Desa Portapique, Nova Scotia, sebelum ditembak mati polisi 14 jam kemudian di Halifax yang berjarak 100 kilometer dari TKP.

"Mengapa ini terjadi, kita kemungkina tidak tahu," ujar Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Baca juga: Pelaku Penembakan Massal Kanada Gunakan Seragam Polisi

"Namun, ini yang kita tahu, tidak ada aksi seorang pun yang bisa menyebabkan tembok antara kita dan hari yang lebih baik, seberapa kejam atau menghancurkannya aksi tersebut," imbuhnya.

Jumlah korban tewas yang awalnya disebut 16 orang naik menjadi 18 orang pada Senin (20/4), ungkap Trudeau, dengan polisi mengatakan lebih banyak korban ditemukan di lima rumah dan bangunan yang terbakar.

"Kami memperkirakan ada penambahan jumlah korban," ujar Kepala Kepolisian Kanada (RCMP) Superintendent Chris Leather.

Di antara korban tewas yang telah diidentifikasi adalah seorang personel polisi, seorang perawat, seorang guru sekolah dasar, sipir, dan pensiunan pemadam kebakaran.

"Insiden ini terjadi di kota kecil--Portapique, Truro, Milford, dan Enfield--tempat dimana semua orang saling kenal dan saling menjaga," kata Trudeau.

Doa untuk mengenang para korban rencananya digelar secara virtual pada Jumat (24/4) pukul 19.00 waktu setempat. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya