Antisipasi Covid-19 di Belanda, KBRI Tambah Hotline 24 Jam

Haufan Hasyim Salengke
02/4/2020 14:09
Antisipasi Covid-19 di Belanda, KBRI Tambah Hotline 24 Jam
Seorang pejalan kaki mengenakan masker di Amsterdam karena Covid-19.(AFP)

KEDUTAAN Besar RI (KBRI) Den Haag, Belanda, melakukan sejumlah langkah antisipasi dan pencegahan terkait wabah virus korona yang telah mejangkiti lebih dari 200 negara di dunia, termasuk ‘Negeri Kincir Angin’.

Pejabat KBRI Den Haag bidang penerangan sosial dan budaya, Fery Iswandy, mengatakan pihaknya telah menambah layanan telepon hotline menjadi 3 nomor handphone hotline agar WNI dapat menghubungi KBRI dengan mudah.

Baca juga: KBRI Den Haag Pantau WNI yang Sulit Periksa Kesehatan

Selain itu, KBRI telah menerapkan work from home (WFH). Namun tetap diberlakukan jadwal piket bagi semua staf untuk ke kantor, khususnya terkait dengan pelayanan publik.

“Saat ini pelayanan publik di KBRI, seperti pengurusan dokumen kekonsuleran dibatasi dua kali seminggu, kecuali dalam keadaan mendesak,” ujar Fery kepada Media Indonesia, Kamis (2/4).

KBRI Den Haag juga terus menyampaikan berbagai perkembangan situasi terkini, baik di Belanda maupun di Indonesia, kepada WNI dan WNA di Belanda, melalui website Indonesia.nl dan berbagai kanal media sosial seperti.

Disamping itu, KBRI melakukan berbagai kegiatan video conference dengan berbagai pihak, termasuk mahasiswa yang tergabung ke dalam Perhimpunan Pelajar Indonnesia (PPI) di berbagai kota di Belanda.

KBRI juga terus memonitor kondisi WNI di Belanda. Untuk itu, para WNI diminta melakukan pembaruan data di portal peduli WNI (peduliwni.kemlu.go.id) dan aplikasi safetravel bagi WNI dengan masa tinggal kurang dari 6 bulan di Belanda, termasuk para turis.

Sementara, terkait dengan pembatasan penerbangan oleh maskapai, Fery mengatakan, KBRI terus memberikan informasi terkini di website dan media sosial. KBRI juga melakukan monitor jika ada WNI yang terdampar di Bandara Schiphol, Amsterdam. 

Jika diperoleh informasi WNI yang mengalami permasalahan, termasuk kondisi kesehatannya, misalnya terpapar Covid-19, KBRI akan langsung menindaklanjuti dengan menghubungi yang bersangkutan.

“Untuk menanyakan kondisinya dan memberikan bantuan yang dibutuhkan. KBRI juga telah memberikan bantuan masker dan hand sanitizer kepada WNI yang membutuhkan melalui perwakilan masing-masing,” terang Fery.

Menurutnya, sesuai dengan kebijakan di Belanda, tidak semua orang bisa dites terkait virus korona. Yang dirujuk ke rumah sakit hanya mereka dengan keluhan berat dan kelompok rentan.

“Untuk kategori mild atau medium, disarankan melakukan karantina atau isolasi mandiri. Masyarakat bisa menelepon dokter untuk sampaikan kondisinya dan dokter yang akan memutuskan apakah perlu dirawat di RS atau isolasi atau karantina mandiri,” pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya