Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KEDUTAAN Besar RI (KBRI) Den Haag, Belanda, melakukan sejumlah langkah antisipasi dan pencegahan terkait wabah virus korona yang telah mejangkiti lebih dari 200 negara di dunia, termasuk ‘Negeri Kincir Angin’.
Pejabat KBRI Den Haag bidang penerangan sosial dan budaya, Fery Iswandy, mengatakan pihaknya telah menambah layanan telepon hotline menjadi 3 nomor handphone hotline agar WNI dapat menghubungi KBRI dengan mudah.
Baca juga: KBRI Den Haag Pantau WNI yang Sulit Periksa Kesehatan
Selain itu, KBRI telah menerapkan work from home (WFH). Namun tetap diberlakukan jadwal piket bagi semua staf untuk ke kantor, khususnya terkait dengan pelayanan publik.
“Saat ini pelayanan publik di KBRI, seperti pengurusan dokumen kekonsuleran dibatasi dua kali seminggu, kecuali dalam keadaan mendesak,” ujar Fery kepada Media Indonesia, Kamis (2/4).
KBRI Den Haag juga terus menyampaikan berbagai perkembangan situasi terkini, baik di Belanda maupun di Indonesia, kepada WNI dan WNA di Belanda, melalui website Indonesia.nl dan berbagai kanal media sosial seperti.
Disamping itu, KBRI melakukan berbagai kegiatan video conference dengan berbagai pihak, termasuk mahasiswa yang tergabung ke dalam Perhimpunan Pelajar Indonnesia (PPI) di berbagai kota di Belanda.
KBRI juga terus memonitor kondisi WNI di Belanda. Untuk itu, para WNI diminta melakukan pembaruan data di portal peduli WNI (peduliwni.kemlu.go.id) dan aplikasi safetravel bagi WNI dengan masa tinggal kurang dari 6 bulan di Belanda, termasuk para turis.
Sementara, terkait dengan pembatasan penerbangan oleh maskapai, Fery mengatakan, KBRI terus memberikan informasi terkini di website dan media sosial. KBRI juga melakukan monitor jika ada WNI yang terdampar di Bandara Schiphol, Amsterdam.
Jika diperoleh informasi WNI yang mengalami permasalahan, termasuk kondisi kesehatannya, misalnya terpapar Covid-19, KBRI akan langsung menindaklanjuti dengan menghubungi yang bersangkutan.
“Untuk menanyakan kondisinya dan memberikan bantuan yang dibutuhkan. KBRI juga telah memberikan bantuan masker dan hand sanitizer kepada WNI yang membutuhkan melalui perwakilan masing-masing,” terang Fery.
Menurutnya, sesuai dengan kebijakan di Belanda, tidak semua orang bisa dites terkait virus korona. Yang dirujuk ke rumah sakit hanya mereka dengan keluhan berat dan kelompok rentan.
“Untuk kategori mild atau medium, disarankan melakukan karantina atau isolasi mandiri. Masyarakat bisa menelepon dokter untuk sampaikan kondisinya dan dokter yang akan memutuskan apakah perlu dirawat di RS atau isolasi atau karantina mandiri,” pungkasnya. (OL-6)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved