Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Menhan Zimbabwe: Covid-19 Hukuman Tuhan untuk AS

Willy Haryono
17/3/2020 10:20
Menhan Zimbabwe: Covid-19 Hukuman Tuhan untuk AS
Seorang staf medis mengenakan pakaian pelindung di Rumah Sakit Penyakit Menular Wilkins di Harare, Zimbabwe.(AFP/Jekesai NJIKIZANA)

MENTERI Pertahanan Zimbabwe Oppah Muchinguri menyebut pandemi virus korona (Covid-19) sebagai hukuman Tuhan untuk Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya yang telah banyak menjatuhkan sanksi ekonomi. Pernyataan kontroversial tersebut disampaikannya dalam sebuah acara partai, akhir pekan lalu.

"Virus korona ini adalah hukuman bagi negara-negara yang telah menjatuhkan sanksi kepada kita. Tuhan menghukum mereka. Sekarang mereka berdiam diri di dalam rumah, sementara perekonomian mereka menjerit, persis seperti apa yang telah mereka lakukan terhadap kita," ujar Muchinguri dalam sebuah acara di Chinhoyi, sekitar 120 kilometer dari ibu kota Harare.

Sebuah video yang memperlihatkan pidato Muchinguri telah viral di Zimbabwe.

Baca juga: Prancis Lockdown, 100 Ribu Polisi Diterjunkan

"(Presiden AS Donald) Trump harus sadar bahwa dia bukan Tuhan. Mereka harus menghadapi konsekuensi dari virus korona, agar mereka juga merasakan rasa sakit ini," lanjut Muchinguri yang menggunakan bahasa daerah Shona.

Dikutip dari Guardian, Selasa (17/3), pernyataan Muchinguri memicu kritik tajam dari sejumlah politisi, organisasi kemanusiaan, dan juga sebagian masyarakat Zimbabwe di media sosial.

Sejauh ini, Zimbabwe belum mengonfirmasi adanya Covid-19. Namun, negara tetangga, Afrika Selatan, mencatat ada lebih dari 60 kasus. Di benua Afrika, 30 dari total 54 negara telah mengonfirmasi kasus virus korona.

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa telah mengeluarkan pernyataan resmi untuk meredam kontroversi Muchinguri. Ia menegaskan Pemerintah Zimbabwe turut bersimpati kepada semua orang di kancah global yang terkena dampak Covid-19.

Mnangagwa tidak secara spesifik menyebut nama Muchinguri.

Data terbaru Universitas Johns Hopkins per hari ini, Selasa (17/3), mencatat total kasus Covid-19 di kancah global telah melampaui 181 ribu, dengan lebih dari 7.100 kematian. Sementara jumlah pasien sembuhnya telah mencapai 78.088.

Lonjakan kasus dan kematian kini didominasi negara-negara Eropa, setelah Covid-19 pertama kali muncul di Tiongkok pada akhir 2019. WHO mengatakan Eropa kini telah menjadi pusat pandemi. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik