Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Mongolia pada Selasa (10/3) melarang siapa pun memasuki atau meninggalkan kota-kotanya selama enam hari setelah negara itu melaporkan kasus virus korona pertamanya.
Mongolia telah menutup perbatasannya dengan negara tetangga Tiongkok dan melarang penerbangan dari Korea Selatan dalam upaya untuk menahan penyebaran virus korona.
"Ibu Kota Ulaanbaatar dan semua pusat provinsi dikarantina hingga 16 Maret untuk mencegah wabah itu," kata Wakil Perdana Menteri Enkhtuvshin Ulziisaikhan pada konferensi pers, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (10/3).
Baca Juga: Pemerintah Tiongkok Berencana Bunuh 20 Ribu Korban Korona: Hoaks
Adanya langkah tersebut, kata dia, berarti orang tidak diizinkan masuk atau meninggalkan ibu kota atau kota pedesaan selama hampir seminggu.
Mongolia adalah negara terbaru yang memberlakukan tindakan keras untuk mengatasi epidemi tersebut.
''Dalam kasus pertama Mongolia, warga negara Prancis tiba pada 2 Maret dengan penerbangan dari Moskow,'' kata Menteri Kesehatan Davaajantsangiin Sarangerel.
Baca Juga: Akibat Korona, Italia Lakukan Karantina Secara Nasional
Pria itu, yang bekerja untuk anak perusahaan nuklir Prancis, Orano, seharusnya tetap dikarantina di hotelnya selama 14 hari tetapi dia mengabaikan aturan itu.
Dia juga mengunjungi proyek penambangan uranium di Provinsi Dornogobi. Orano memiliki anak perusahaan di Mongolia yang disebut Badrakh Energy, yang menambang uranium di negara yang luas itu. (Channel News Asia/Nur/OL-10)
Mongolia, Selasa (10/3), melarang siapa pun meninggalkan atau masuk ke kota-kota mereka selama enam hari setelah negara itu melaporkan kasus virus korona pertama mereka.
Mongolia telah melakukan 161 tes Covid-19 pada Minggu dan hasilnya semua negatif.
Pengunduran diri itu terjadi setelah seorang perempuan dinyatakan positif Covid-19 dan dipindahkan dari rumah sakit bersalin ke fasilitas karantina Covid-19 dengan tidak manusiawi.
Kejadian itu menjadi kasus kematian terkonfirmasi pertama akibat COVID-19 pada hewan di negara tersebut.
Dalam kunjungan langka, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Pak Myong Ho, melakukan pertemuan dengan pejabat Mongolia untuk membahas kerja sama bilateral dan dukungan internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved