Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JUMLAH korban meninggal akibat virus korona novel tipe baru telah melampaui korban tewas akibat virus SARS. Laporan terbaru dari otoritas kesehatan Tiongkok melaporkan korban tewas baru akibat virus korona pada Minggu (9/2).
Setiap hari terjadi penambahan jumlah korban akibat virus korona novel yang menyebabkan pneuminia. Secara resmi, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengatakan korban tewas akibat virus korona mencapai 910 orang.
Komisi Kesehatan Tiongkok juga melaporkan, Senin (10/2) pagi, ada 3.052 kasus baru hingga Minggu (9/2) tengah malam. Dengan penambahan kasus baru, jumlah kasus virus korona mencapai 40.171 kasus. Sebanyak 6.500 pasien yang sedang dirawat kondisi cukup parah.
Di sisi lain, menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) telah menewaskan 813 orang di Tiongkok dan beberapa negara Asia selama 2002-2003.
Baca juga : Malaysia Konfirmasi Warga Negara Keenam Positif Virus Korona
SARS juga memiliki tingkat angka kematian tinggi sekitar 10% dari pada korona virus baru yang tingkat kematiannya 2% dari seluruh orang yang terinfeksi.
Pada Senin (9/2), otoritas kesehatan Provinsi Hubei, Tiongkok, yang ditemukan pertama kali wabah virus korona pada Desember dengan 2.618 kasus dan akhirnya meningkat hampir mendekati 30 ribu kasus.
Dari 97 korban tewas tambahan yang baru pada Minggu (9/2), tercatat sebanyak 91 kematian terjadi di Hubei, Tiongkok. Namun 1.800 pasien di Hubei telah disembuhkan dan telah diizinkan kemvali ke rumah masing-masing.
Di tengah meningkatnya kasus korona virus di sejumlah negara, Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Singapura telah melakukan pembatasan dan larangan masuk bagi mereka yang memiliki riwayat melakukan perjalanan dari Tiongkok.
Pejabat WHO terbang ke Tiongkok
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam Twitter-nya, Minggu (9/2), mengatakan tim pakar internasional dari WHO telah terbang menuju Tiongkok untuk melakukan penyelidikan dan penelitian wabah virus korona.
"Saya baru beradat di bandara untuk bertemu anggota tim awal untuk @WHO-led #2019nCoV misi pakar internasional ke #China, yang dipimpin Dr Bruce Aylward, veteran bidang emergensi kesehatan publik," kata Tedros dari Genewa, Swiss.
Pada akhir Januari lalu, Tedros bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing dan kedua belah pihak sepakat untuk pengirim misi internasional ke Tiongkok.
Pimpinan tim WHO, Aylward, seorang epidemiologis dan pakar kesehatan emegensi, yang pernah ditugaskan WHO untuk mengatasi wabah Ebola di Afrika Barat dan telah meminta juga pemberantasan polio dan sejumlah penyakit menular lainnya. (South China Morning Post/OL-09)
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved