Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Turis Tiongkok Overstay Berharap Dapat Kemudahan Imigrasi

Arnoldus Dhae
05/2/2020 08:18
Turis Tiongkok Overstay Berharap Dapat Kemudahan Imigrasi
Petugas Bandara Ngurah Rai Bali memeriksa tiket pesawat para penumpang asal Tiongkok yang akan pulang ke Shanghai, Selasa (4/2/2020).(MI?ARNOLDUS DHAE)

KONSULAT Jenderal Tiongkok di Denpasar, Guo Haoudong mengakui jika berdasarkan data ada sekitar 200 orang dari Kota Wuhan Provinsi Hube,  pernah datang ke Bali sebagai turis selama Januari 2020. Namun ia memastikan jika warganya yang berasal dari Wuhan tersebut dalam kondisi sehat dan kini sudah kembali ke negaranya.

"Jumlah warga negara Tiongkok yang berasal dari Wuhan Provinsi Hube itu banyak. Kami mendatanya ada sekitar 200 orang. Tapi semuanya sehat.Tidak ada keluhan apa pun. Mereka umumnya sudah melewati masa inkubasi selama 14 hari," ujarnya di Denpasar, Rabu (5/2).

Menurutnya, sejak virus korona mewabah, jumlah turis asal Tiongkok  yang datang ke Bali terus menurun. Apalagi saat ini penerbangan sudah ditutup.

"Kami prinsipnya sepakat dengan kebijakan penutupan penerbangan dari Indonesia. Ini bentuk perlindungan negara kepada warganya. Namun kami meminta agar jika ada WN Tiongkok yang overstay agar diberi kemudahan dari sisi keimigrasian. Jangan sampai dipersulit. Selaku Konsul Jendral Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, saya berharap imigrasi Bali maupun Indonesia nanti bisa memfasilitasi turis Tiongkok yang masih ada di sini, yang over stay karena adanya kebijakan pemerintah ini," urainya, Rabu (5/2).

Guo Haoudong juga mengungkapkan sebagian wisatawan Tiongkok rata-rata menghabisakan tujuh hari untuk berlibur dan memilih untuk tinggal lebih lama di Bali karena ketakutan terhadap perkembangan virus korona di negaranya. Adanya hal tersebut Konjen Tiongkok memberikan kebebasan kepada wisatawan memilih untuk kembali ke Tiongkok sebelum tanggal 5 atau tetap tinggal lebih lama di Bali dengan perpanjangan visa.

"Kami juga sudah menginformasikan kepada mereka bahwa jika memang mau over stay misalnya lebih dari 30 hari yang masuknya dengan bebas visa, mereka harus mengikuti aturan yang ada," tukasnya.

Konjen Tiongkok tidak memiliki kekhawatiran yang serius terhadap adanya wisatawan yang tidak bisa kembali ke negaranya karena kendala biaya. Mereka mempercayai wisatawan yang datang ke Bali sudah mampu secara ekonomi.

baca juga: WNI di Singapura Tertular Virus Korona dari Majikan

"Sejauh ini kami belum menerima adanya keluhan atau permohonan dari wisatawan Tiongkok mengenai masalah ekonomi atau pembiayaan. Tapi sekarang di Tiongkok dompet digital sangat berkembang jadi kalau memang ada masalah kami bisa menghubungi pihak keluarganya untuk transfer biaya yang diperlukan," paparnya.

Untuk saat ini diperkirakan terdapat setidaknya 5000 wisatawan Tiongkok berada di Bali. Wisatawan tersebut berasal dari berbagai provinsi di Tiongkok. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya