Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Inggris Diperingatkan Konsekuensi Negatif Brexit

Rifaldi Putra Irianto
28/1/2020 18:57
Inggris Diperingatkan Konsekuensi Negatif Brexit
Jam yang menghadap Menara Elizabeth atau yang dikenal dengan nama Big Ben tampak dengan bendera Inggris.l(AFP/JUSTIN TALLIS)

KETUA negosiator Brexit Uni Eropa, Michel Barnier memperingatkan Inggris bahwa keputusan mereka hengkang dari blok Uni Eropa akan memiliki konsekuensi negatif dan hanya akan menjadi latihan dalam pembatasan kerusakan.

Dalam pidatonya di Queen's University Belfast, Barnier menyatakan belum ada yang terlihat meyakinkan dari nilai tambah Brexit.

Baca juga: Parlemen Inggris Siap Ambil Suara terhadap Kesepakatan Brexit

"Sangat jelas bahwa akan ada konsekuensi negatif," kata Barnier. "Kesepakatan apapun yang kita capai pada hubungan masa depan kita, Brexit akan selalu menjadi masalah batasan kerusakan."

Inggris akan menjadi negara pertama yang meninggalkan Uni Eropa pada Jumat mendatang. Mereka mengakhiri keanggotaanya setelah hampir lima dekade.

Barnier telah memperingatkan sebelumnya selama kunjungan ke Dublin dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar bahwa London harus melakukan pembangunan kembali segalanya dalam hubungan barunya dengan Uni Eropa.

Brainier juga mengatakan Uni Eropa memungkinkan negara-negara anggota untuk berbicara dengan negara adidaya lainnya secara setara.  "Brexit dimaksudkan untuk menjadi Global Britania," katanya merujuk pada frasa pemerintah Inggris yang sering digunakan

"Tapi bagi kami, sejujurnya Uni Eropa-lah yang membantu menjadikan negara-negara anggota lebih global," sebutnya.

Ia pun meminta kepada negara-negara anggota lain yang memperhatikan Brexit untuk dengan cermat melihat demi masa depan negara mereka. "Tidak mungkin negara Uni Eropa manapun, sendirian, dapat memiliki dampak yang sama," ucapnya.

Ia juga memahami kekhawatiran akan terjadinya kejatuhan ekonomi, "Saya memahami kekhawatiran kejatuhan ekonomi, tapi sayangnya Brexit memiliki konsekuensinyang harus kita kelola," tuturnya.

Nantinya, setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa, Inggris akan memulai fase transisi 11 bulan dimana pengaturan yang ada tetap tidak berubah.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson ingin menyetujui syarat-syarat hubungan masa depan yang dibuat berdasarkan perjanjian perdagangan bebas UE dengan Kanada, pada akhir periode itu.

Barnier mengatakan ia akan mengajukan rancangan mandat negosiasi kepada negara-negara anggota Uni Eropa Senin mendatang.

Para menteri Uni Eropa kemudian akan menyetujui mandat bersama mereka pada 25 Februari jelang pertemuan Dewan Eropa pada bulan Maret.

"Jika kita tidak memiliki perjanjian itu, itu tidak akan menjadi bisnis seperti biasa dan status quo," kata Barnier. (AFP/Rif/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya