Tiongkok dan Thailand Berupaya Batasi Perdagangan Gading
MI
21/4/2015 00:00
(AFP/PORNCHAI KITTIWONGSAKUL)
TIONGKOK telah mengumumkan penghentian impor produk ukiran gading dari Afrika selama satu tahun ke depan. Penghentian sementara itu dilakukan untuk membendung perdagangan gading ilegal yang memicu perburuan gajah di Afrika.
Pengumuman itu dikeluarkan Administrasi Kehutanan Negara Tiongkok (SFA). Penghentian sementara dilakukan agar pihak berwenang memiliki waktu untuk mengevaluasi efektivitas dan mungkin mengambil tindakan lebih lanjut serta lebih efektif di masa depan terkait dengan perdagangan gading gajah. Namun, langkah tersebut dinilai tidak terlalu efektif untuk mengatasi perdagangan gading legal di pasar gelap Tiongkok.
Iris Ho, manajer program satwa liar Humane Society International di Washington, menyebut pengumuman tersebut merupakan sinyal yang menggembirakan.
Menurutnya, terlepas dari dampak yang minim bagi perburuan dan perdagangan gading, penghentian serta larangan impor gading di Tiongkok memberikan efek berantai pada masyarakat 'Negeri Tirai Bambu', termasuk bagi para pedagang gading dan calo.
''Kami berharap bahwa tindakan lebih berarti dipertimbangkan pimpinan dan instansi pemerintah terkait. Kami juga mendorong Tiongkok dan negara-negara lain untuk secara permanen melarang perdagangan gading di negara masing-masing dan menghancurkan semua stok gading yang sudah disita,'' kata Ho.
Direktur Regional Asia International Fund of Animal Welfare Grace Gabriel juga memuji langkah pemerintah Tiongkok. Namun, langkah tersebut dinilai masih jauh dari harapan.
''Perdagangan gading domestik di Tiongkok ialah masalah yang jauh lebih besar dan mendesak untuk konservasi gajah,'' kata Gabriel.
Tiongkok memang sudah menghukum 36 perusahaan pengukir gading. Namun, hal tersebut tidak menghentikan perdagangan gading di Tiongkok.
Dalam praktiknya, banyak gading dikirim ke Tiongkok setiap tahunnya. Gading-gading itu diukir menjadi hiasan, perhiasan, dan sumpit lalu dijual secara komersial. Gading sendiri merupakan simbol kebanggaan.
Dalam periode 2010-2012, sekitar 100 ribu gajah diburu dan dibunuh untuk diambil gadingnya. Pembantaian massal itu didorong meningkatnya permintaan gading dari Tiongkok.
Industri gading gajah yang bernilai lebih dari US$10 miliar menarik bagi sindikat kejahatan global dan kelompok pemberontak di Afrika. Perdagangan itu mengancam kepunahan gajah dari Benua Afrika dalam waktu satu dekade ke depan.
''Alih-alih berkecimpung dengan larangan administrasi yang bersifat sementara, Tiongkok harus menegaskan undang-undang untuk melarang perdagangan dan konsumsi gading gajah serta cula badak. Dengan menerapkan larangan perdagangan satwa yang berani dan bermakna, Tiongkok akan dipuji dunia karena mampu memecahkan krisis konservasi gajah,'' kata Gabriel.
Laporkan koleksi Di Thailand, Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha memperingatkan kolektor gading untuk melaporkan barang-barang yang mereka miliki kepada pemerintah pada akhir April.
Jika tidak, para kolektor gading akan menghadapi denda berat hingga 3 juta baht di bawah hukum perlindungan gading gajah yang baru.
Prayuth mempromosikan undang-undang dan peraturan baru itu untuk menekan perdagangan gading ilegal. Pasalnya, Thailand salah satu pusat bisnis transnasional untuk gading ilegal asal Afrika.
Dalam UU perlindungan tersebut, para pemilik gading harus mendapatkan izin dari Departemen Taman Nasional, Margasatwa, dan Konservasi Tanaman untuk menyimpan gading. Jika tidak, mereka akan didenda hingga 6 juta baht dan tiga tahun penjara.
Prayut mengatakan perdagangan gading ilegal telah berlangsung selama puluhan tahun di Thailand. Pemerintah Thailand telah berulang kali mencoba untuk mengatasi masalah tersebut, tetapi gagal.
Akan tetapi, Prayuth menegaskan UU perlindungan dan peraturan mengenai kepemilikan gading akan diberlakukan dalam waktu kurang dari enam bulan ke depan.
''Saya ingin berterima kasih kepada semua lembaga negara bekerja sama untuk menegakkan undang-undang baru ini. Kita perlu kerja sama dan bantuan dari semua orang. Kita harus mengatasi masalah perdagangan gading ilegal untuk mencegah sanksi perdagangan internasional terhadap negara kami,'' katanya.
Prayuth juga menyarankan toko-toko perhiasan agar mencari sumber bahan alternatif untuk menggantikan gading dalam ornamen dan dekorasi.
Wisatawan juga akan diberi tahu bahwa hukum Thailand kini melarang setiap orang meninggalkan negara itu dengan produk-produk yang berasal dari gading. (Bangkok Post/Washington Post/Fox/I-2)
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
PERUM Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal. Serapan itu disebut merupakan angka tertinggi sepanjang Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog.
TENTARA Israel pada Jumat (7/3) menyerbu beberapa masjid di kota Nablus, wilayah utara Tepi Barat yang diduduki, dan membakar Masjid Al-Nasr yang bersejarah di Kota Tua.
INDONESIA meminta pertanggungjawaban Arab Saudi atas
hancurnya Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sana'a,
Yaman, serta semua asetnya akibat serangan udara pasukan koalisi
pimpinan Arab Saudi pada Senin (20/4).