Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
AUSTRALIA mengalami rekor hari terpanasnya yang tercatat dalam sejarah pada pekan ini dan gelombang panas diperkirakan akan terus meningkat. Pihak berwenang menuturkan tingginya suhu tersebut memperburuk pula risiko kebakaran hutan yang belum pernah terjadi sebelumnya di 'Negeri Kanguru' itu.
Suhu rata-rata nasional Australia mencapai 40,9 derajat Celcius pada Selasa (17/12). Biro Meteorologi menyebut ketinggian suhu tersebut mengalahkan rekor suhu tertinggi pada Januari 2013 yang mencapai 40,3 derajat Celsius.
"Panas ini akan semakin meningkat," ujar ahli meteorologi Diana Eadie.
Rekor suhu tertinggi yang tercatat tersebut terjadi di Australia Barat. Di wilayah itu pula, petugas pemadam kebakaran berupaya menghentikan kobaran api yang melalap ribuan hektare lahan.
Cuaca panas kemudian melintasi pusat gersang negara itu ke wilayah timur. Di sebagian New South Wales, diperkirakan ketinggian suhu akan mencapai 40-an derajat Celsius. Dengan kondisi yang semakin memburuk, suhu di Sydney barat akan mencapai di atas 46 derajat Celsius pada Sabtu (21/12).
Tidak hanya gelombang panas, angin berkecepatan hingga 100 kilometer per jam juga diperkirakan akan menghantam pesisir timur Australia dan memperburuk kebakaran hutan di wilayah tersebut.
"Selama beberapa hari ke depan, kita akan melihat petugas pemadam kebakaran, layanan darurat, dan semua komunitas yang terkait dengan kebakaran menghadapi ancaman baru," terang Kepala Pemadam Kebakaran New South Wales, Shane Fitzsimmons.
Pihak berwenang menuturkan, bara api yang dibawa embusan angin dapat mencapai perjalanan hingga 30 kilometer dari kobaran api awal.
Pemanasan global
Gelombang panas yang membawa Australia mengalami suhu terpanasnya merupakan peringatan tentang bahaya pemanasan global. Sejak awal tahun, Australia secara intens dilanda kebakaran hutan hingga puncaknya pada musim panas tiba. Kondisi itu semakin menambah tekanan pada pemerintah Australia untuk berbuat lebih banyak guna mengatasi perubahan iklim.
Para ilmuwan menyebut kobaran api telah datang lebih awal dan dengan intensitas lebih dari biasanya sebagai akibat pemanasan global dan kekeringan yang berkepanjangan.
Namun, pemerintah konservatif Australia menolak untuk menanggapi masalah perubahan iklim tersebut. Pemerintah konservatif Australia justru menolak tekanan untuk mengatasi akar penyebab pemanasan global karena ingin melindungi industri ekspor batu bara.
Pekan lalu, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, membuat pengakuan langka bahwa perubahan iklim merupakan salah satu faktor di balik kebakaran hutan yang melanda Australia. Namun, ia membela catatan pemerintah terkait dengan pengurangan emisi gas rumah kaca dan gagal dalam mengumumkan langkah lebih lanjut untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pengunjuk rasa yang menentang perubahan iklim berencana untuk berkumpul di kediaman resmi Morrison di Sydney, pekan ini. Hal itu untuk menggalang perubahan dan menyoroti ketidakhadirannya ketika sebagian besar negara bagian Australia dilanda kebakaran hebat. Morrison dilaporkan berlibur di luar negeri yang lokasinya dirahasiakan.
Ratusan kebakaran hutan telah berkobar di seluruh Australia selama berbulan-bulan yang mengakibatkan sedikitnya enam tewas dan 700 rumah hancur. (AFP/X-11)
Pascakebakaran hutan, aliran sungai masih mengalami pencemaran sampai delapan tahun ke depan.
Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menyampaikan dukungan penuh dari pusat terhadap provinsi-provinsi yang terdampak kebakaran hutan.
Provinsi Saskatchewan dan Manitoba di Kanada menetapkan status darurat akibat kebakaran hutan besar yang memaksa lebih dari 20.000 warga mengungsi.
Hutan tropis dunia kehilangan 67.000 km² lahan primer pada 2024 akibat kebakaran dan perubahan iklim.
Budi Gunawan saat Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2025, menyampaikan pesan Prabowo Subianto agar karhutla jangan menjadi isu internasional.
Menko Polkam Budi Gunawan memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Nasional tahun 2025
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
Prediksi ini disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, berdasarkan analisis iklim dan zona musim (ZOM) di daerah tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved