Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Dari Meksiko, Morales Tegaskan Perjuangannya belum Usai

Melalusa Susthira K
13/11/2019 12:15
Dari Meksiko, Morales Tegaskan Perjuangannya belum Usai
Evo Morales(AFP/PEDRO PARDO)

MESKI telah meninggalkan tanah airnya, mantan Presiden Bolivia Evo Morales berjanji terus melanjutkan perjuangan politiknya.

Morales bersumpah pelariannya ke pengasingan tidak akan menjadi akhir perjalanannya untuk terus berjuang. Hal tersebut disampaikan Morales sesaat setelah tiba di Meksiko yang telah memberinya suaka, Selasa (12/11).

"Selama saya masih hidup, saya akan tetap di politik. Perjuangan terus berlanjut," tegas Morales.

Morales yang tiba di bandara internasional Kota Meksiko menggunakan pesawat angkatan udara Meksiko disambut hangat Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard. Sebelumnya, Ebrard menyebut Morales merupakan korban kudeta.

Baca juga: Anez Proklamasikan Diri Presiden Bolivia

Pada kesempatan itu, Morales juga menyampaikan terima kasihnya kepada Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador yang telah berkenan memberinya suaka.

"Dia menyelamatkan hidupku," tuturnya.

Mengenakan kemeja polo berwarna biru dan celana jins, mantan pemimpin sayap kiri tiba di Meksiko setelah melakukan perjalanan semalam penuh melintasi sebagian besar Amerika Latin.

Perjalanan Morales dari Bolivia ke Meksiko memakan waktu lebih lama dari penerbangan seharusnya. Hal itu karena Peru, Ekuador, dan Bolivia menolak wilayah udara mereka digunakan sebagai lintasan penerbangan pesawat pemerintah Meksiko yang mengangkut Morales.

Pesawat lantas terpaksa berhenti di Paraguay yang sebelumnya tidak dijadwalkan, untuk mengisi bahan bakar.

Sementara itu, senat Bolivia berusaha mengakhiri kekacauan sipil dan mengisi kekosongan kekuasaan akibat pengunduran dirinya Morales.

Anggota Kongres Bolivia menggelar sidang untuk mendeklarasikan pengunduran diri Evo Morales serta menunjuk Wakil Ketua Senat Bolivia Jeanine Anez sebagai penjabat presiden.

Anez secara konstitusional memang merupakan calon utama menggantikan posisi Morales setelah Wakil Presiden Bolivia Alvaro Garcia Linera, ketua Senat, dan ketua Kongres Bolivia mengundurkan diri bersama Morales.

"Itulah tujuannya, saya harap kita bisa melakukannya. Kita tidak bisa tetap tanpa (kekosongan) pemerintahan," kata Anez.

Politikus berusia 52 tahun itu kemungkinan akan segera diberi mandat oleh kongres untuk menyelenggarakan pemilu dan transisi menuju pemerintahan baru Bolivia pada 22 Januari 2020.

Sebelumnya, Morales dalam pidatonya mengatakan ia merupakan korban kudeta.

Ia juga membela pencapaiannya selama menjabat Presiden Bolivia sejak 2006 yang dinilainya telah berhasil meningkatkan kondisi kehidupan warga miskin dan kelompok masyarakat pribumi Bolivia.

"Kedamaian hanya akan ada ketika keadilan sosial tercapai untuk semua," tukasnya.

Morales memutuskan mundur pada Minggu (10/11), menyusul terjadinya unjuk rasa selama tiga pekan terakhir yang menentang hasil pemilihan umum.

Pilihan itu juga diambil Morales setelah polisi dan tentara tidak lagi mendukung dirinya. Puluhan menteri dan pejabat pun menyatakan mundur, dengan beberapa di antara mereka mencari suaka di kedutaan-kedutaan asing. (AFP/france24/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya