Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Abiy Ahmed, Pembebas Ribuan Pembangkang

Haufan Hasyim Salengke
12/10/2019 07:10
Abiy Ahmed, Pembebas Ribuan Pembangkang
Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed(AFP/EMMANUEL DUNAND)

KOMITE Nobel Norwegia mengumumkan bahwa Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed, memenangi Hadiah Nobel Perdamaian 2019 atas upayanya menghadirkan perdamaian internasional. Ia mengakhiri peperangan antara negaranya dan Eritrea. "Abiy dianugerahi hadiah atas upayanya mencapai perdamaian dan kerja sama internasional," ujar Komite, Jumat (11/10).

Kesepakatan damai Abiy dengan Eritrea mengakhiri kebuntuan militer 20 tahun setelah perang perbatasan 1998-2000 kedua negara.

Abiy, kelahiran 1976, dinobatkan sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian ke-100 di Oslo, tempat ia akan menerima penghargaan pada Desember. Kepala pemerintahan termuda di Afrika itu berhak membawa pulang cek senilai sembilan juta kronor (US$900.000) atau setara sekitar Rp12,7 miliar.

Sebanyak 301 kandidat telah dinominasikan untuk penghargaan bergengsi ini, termasuk 223 individu dan 78 organisasi. Beredar spekulasi besar yang akan memenangi Hadiah Nobel Perdamaian. Aktivis iklim Greta Thunberg secara luas dianggap sebagai favorit. Apa yang telah dilakukan Abiy Ahmed? Setelah menjadi perdana menteri pada April 2018, Abiy memperkenalkan reformasi besar-besaran untuk Ethiopia, mengguncang negara yang dikontrol ketat.

 

Profil Pemenang Piala Nobel 2019 Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed

Sumber:AFP

 

Dia membebaskan ribuan aktivis oposisi dari penjara dan membiarkan para pembangkang yang diasingkan kembali ke rumah. Yang terpenting, dia menandatangani perjanjian damai dengan Eritrea. (BBC/Hym/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya