Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Rusia Jajaki Kerja Sama Keamanan Siber di Indonesia

Haufan Hasyim Salengke
10/9/2019 17:55
Rusia Jajaki Kerja Sama Keamanan Siber di Indonesia
Kepala Association for Exports of Technological Sovereignty/ASSETS, Andrey Bezrukoz(ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

SEJUMLAH pengusaha Rusia yang tergabung dalam Asosiasi untuk Kedaulatan Teknologi (Association for Exports of Technological Sovereignty/ASSETS) menjajaki peluang kerja sama mengembangkan teknologi siber di Indonesia lewat lokakarya yang diadakan di Jakarta, Selasa (10/9).    

Menurut Kepala ASSETS Andrey Bezrukoz keamanan siber merupakan sektor yang penting jadi perhatian karena ancaman dunia maya (cyber threats) dapat merongrong kedaulatan suatu negara.

"Dalam pertemuan ini, kami menawarkan dua bidang kerja sama. Pertama, keamanan siber karena Rusia punya teknologi cukup maju dalam pengembangan bidang tersebut. Apalagi, saat ini ancaman siber jadi perhatian seluruh pihak," kata Bezrukoz yang juga merupakan ketua delegasi enam perusahaan Rusia.        

Bezrukoz menjelaskan keamanan siber saat ini telah menjadi kebutuhan nyaris seluruh perusahaan di berbagai sektor bisnis, mulai dari jasa, perbankan, manufaktur, komunikasi dan informasi, eksplorasi minyak dan gas, hingga pemerintahan.

"Bidang kerja sama kedua yang kami tawarkan juga teknologi pemerintahan pintar, E-Government atau Smart Government. Rusia punya teknologi maju dalam tata kelola pemerintahan yang telah menggunakan IoT (Internet of Things)," kata dia.
 
Menurut Bezrukoz, ibu kota Rusia, Moskow, merupakan satu dari sedikit kota di dunia yang telah menggunakan teknologi pemerintahan pintar.   

"Teknologi pemerintahan pintar ini tidak hanya mengatur tata kelola administrasi, lalu lintas kendaraan, tetapi juga arus informasi dan
komunikasi, serta bidang lainnya," tambah dia.        

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja mengatakan pertemuan itu jadi ajang pengusaha dan praktisi asal Indonesia untuk memahami perkembangan teknologi siber, khususnya bidang keamanan siber yang telah dibangun Rusia.    

ICSF merupakan lembaga non-pemerintah yang bergerak di bidang pemberdayaan teknologi, keamanan, sekaligus pemberdayaan sumber daya manusia bidang siber. "Saat ini, Rusia merupakan satu dari tiga negara yang maju pengembangan teknologi sibernya di dunia. Dua lainnya, Amerika Serikat dan Tiongkok," kata Ardi. (Ant/A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik