Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Warga Pulau Kyushu Mengungsi akibat Banjir dan Longsoran

MI
29/8/2019 00:00
Warga Pulau Kyushu Mengungsi akibat Banjir dan Longsoran
Banjir di Kyushu, Jepang(AFP)

BADAN Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan darurat kepada penduduk Kyushu. Pulau di wilayah selatan Jepang itu dilanda hujan deras sejak kemarin yang berpotensi menyebabkan longsoran, banjir, dan bencana alam lainnya.

Hampir 1 juta orang terancam bencana tersebut. Sekitar 240 ribu penduduk Prefektur Fukuoka, Nagasaki, and Saga di wilayah utara Kyushu kini sudah diperintahkan untuk mengungsi.

Otoritas Jepang menyatakan sebagian wilayah utara Kyushu mengalami hujan sangat lebat yang langka dalam beberapa dekade terakhir. Kondisi itu menyebabkan munculnya tingkat peringatan tertinggi.

Perintah dan peringatan evakuasi dikeluarkan pemerintah setempat. Meski tidak bersifat wajib, petugas mendesak warga untuk mengikuti perintah tersebut.

Badan penanggulangan kebakaran dan bencana telah menerima sejumlah laporan rumah yang terendam banjir di Prefektur Saga.

Petugas masih berupaya mengonfirmasi rincian kerusakan akibat banjir. "Kami melihat hujan lebat di sejumlah kota yang sudah melampaui batas normal. Perlu dikeluarkan peringatan khusus. Warga harus bertindak untuk menyelamatkan nyawa mereka," tutur pejabat Badan Meteorologi Jepang, Yasushi Kajiwara.

Dia juga mendesak warga untuk mengikuti peringatan evakuasi sebelum peringatan ditingkatkan lebih lanjut. "Kami minta warga jangan hanya menunggu," imbuhnya.

NHK melaporkan, seorang pria tewas ketika mobilnya terseret banjir di Prefektur Saga. Wilayah itu dilanda curah hujan lebih dari 100 mm dalam waktu 1 jam. Siaran televisi menunjukkan sejumlah mobil terendam air serta warga yang berusaha menembus banjir yang mengepung ruas jalan.

Di beberapa wilayah terdampak, dilaporkan terjadi bencana tanah longsor. Di stasiun kereta api Saga, sejumlah penumpang ikut terkepung banjir.

Otoritas berwenang terus meminta warga untuk memperhatikan perintah evakuasi mengingat hujan lebat pada musim panas tahun lalu telah menewaskan lebih dari 200 warga Jepang.

Banyak pihak yang menyalahkan keterlambatan perintah evakuasi, tapi tidak sedikit warga yang juga enggan mengikuti perintah tersebut. (AFP/Tes/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya