Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
UNI Eropa (UE) menolak keinginan Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, untuk menghapus kesepakatan "backstop" Irlandia. Sebuah tanggapan terkoordinasi yang tampaknya menutup pintu negosiasi Brexit yang lebih bermakna.
Dalam pernyataannya sebelum melakukan kunjungan kerja untuk menemui para pemimpin Eropa, Johnson menyalahkan respons keras dari UE yang didukung pemberontak Partai Konservatif. Dia menyebut strategi negosiasinya tengah dihancurkan pihak yang menginginkan Brexit dengan kesepakatan.
Baca juga: Indonesia Ingin ada Kerja Sama Bidang Sains dengan Suriname
Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, menuding pemerintah Inggris enggan mengaku bahwa kebijakan mereka mengarah pada kembalinya perbatasan keras di pulau Irlandia. Ketika perselisihan terjadi, pemerintah mengonfirmasi para pejabat Inggris akan berhenti menghadiri sebagian besar pertemuan UE mulai 1 September. Langkah itu dikecam kalangan kritikus, lantaran menunjukkan penghinaan terhadap pengaruh Inggris di Brussel dan sekutu di seluruh Eropa.
Johnson menyatakan, posisi Uni Eropa dipengaruhi sejumlah manuver anggota parlemen Konservatif yang mempertimbangkan metode legislatif untuk menghentikan "tanpa kesepakatan" di tengah Majelis Rendah. Termasuk, beberapa mantan menteri kabinet seperti Philip Hammond.
Kantor PM Inggris bersikeras bahwa perceraian Inggris dari UE (Brexit) pada 31 Oktober, tidak dapat dihentikan dengan cara apapun. Bahkan, jika parlemen berencana mengesahkan undang-undang.
"Saya pikir yang memperumit gambaran ini adalah rekan-rekan di UE. Mereka jelas masih berpikir bahwa ada kemungkinan parlemen akan memblokir Brexit," tukas Johnson.
"Selama mereka berpikir adanya potensi parlemen memblokir Brexit, mereka tidak akan keberatan untuk membuat konsesi yang kita butuhkan. Jadi memang dibutuhkan kesabaran," imbuhnya.
Kebuntuan menghadirkan ketegangan dalam agenda pertemuan Johnson dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel di Berlin, berikut Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Paris. Tepatnya, sebelum pertemuan para pemimpin G7 pada Sabtu mendatang.
Baca juga: Pencak Silat Diminati Pemerintah Suriname
Merkel diperkirakan akan menolak seruan Johnson untuk membatalkan kesepakatan "backstop", ketika keduanya bertemu pada Rabu waktu setempat. "Surat kepada Presiden Dewan Eropa bukanlah tawaran serius, dan Boris Johnson mengetahuinya," ucap Norbert Rottgen, sekutu Merkel yang memimpin komite urusan luar negeri Bundestag.
"Apabila Johnson benar-benar ingin mencapai sesuatu dalam kunjungannya di Paris dan Berlin, dia disarankan tidak menulis surat tersebut," pungkasnya. (Theguardian/OL-6)
Uni Eropa resmi mengesahkan salah satu paket sanksi paling keras terhadap Rusia.
PARA menteri luar negeri Uni Eropa pada hari ini WIB akan membahas sejumlah opsi tindakan terhadap Israel terkait perang di Jalur Gaza, Palestina.
SINYAL Presiden Prabowo Subianto mengajak klinik dan rumah sakit asing buka cabang di Indonesia muncul usai pertemuannya dengan Uni Eropa.
PEMERINTAH Indonesia menyambut baik kebijakan terbaru Uni Eropa (EU) yang mempermudah akses visa Schengen multientry bagi warga negara Indonesia (WNI)
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Anne Patricia Sutanto menyambut positif tercapainya kesepakatan IEU CEPA.
Penyelesaian IEU-CEPA ditandai dengan penandatanganan dan pertukaran surat antara pemerintah Indonesia dan Komisi Eropa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved