Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Konflik Kashmir, India dan Pakistan Baku Tembak di Perbatasan

Ihfa Firdausya
17/8/2019 19:26
Konflik Kashmir, India dan Pakistan Baku Tembak di Perbatasan
Personel keamanan India berjaga di wilayah Kashmir(AFP/Tauseef Mustafa)

PERGOLAKAN soal Kashmir kian memanas. Sabtu (17/8) ini dua negara yang terkait dengan wilayah itu, India dan Pakistan, saling berbalas tembakan di lintas-perbatasan.

Keduanya secara teratur menembakkan tembikar ke Line of Control (LoC) di wilayah Himalaya yang disengketakan. "Pertukaran tembakan sedang terjadi," kata seorang pejabat senior pemerintah India.

Satu tentara India dilaporkan terbunuh. Sementara pihak Pakistan belum berkomentar tentang konfrontasi tersebut.

Sebelumnya pada Jumat (16/8) malam, Pakistan dan Tiongkok berhasil membuat Dewan Keamanan PBB membahas Kashmir untuk pertama kalinya sejak perang India-Pakistan pada 1971.

Baca juga : PM India Berkeras soal Kashmir

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada Sabtu (17/9) memuji pertemuan itu. Ia mengatakan, menangani penderitaan rakyat Kashmir dan memastikan penyelesaian perselisihan adalah tanggung jawab badan dunia tersebut.

Di sisi lain, New Delhi menegaskan status wilayah itu merupakan masalah internal semata.

“Kami tidak membutuhkan kesibukan internasional untuk mencoba memberi tahu kami cara menjalankan hidup kami. Kami negara dengan satu miliar lebih orang," kata utusan PBB India Syed Akbaruddin setelah pertemuan itu.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump ikut mendesak kedua negara untuk kembali ke meja perundingan. Trump juga telah berbicara kepada Khan melalui telepon tentang pentingnya "mengurangi ketegangan melalui dialog bilateral."

Kashmir menjadi sengketa ketika pemerintah India menghapus otonomi wilayah yang berpenduduk mayoritas muslim itu pada awal Agustus. (arabnews/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya