Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Konektivitas Kunci Penguatan Kerja Sama RI-Brunei Darussalam

Tesa Oktiana Surbakti
14/8/2019 21:01
Konektivitas Kunci Penguatan Kerja Sama RI-Brunei Darussalam
Ilustrasi Diplomasi(Think Stock)

SEBANYAK 50 pengusaha asal brunei Darussalam dan  Indonesia mengikuti pertemuan bisnis yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Rabu (14/8).

Puluhan pengusaha itu tergabung dalam Brunei Malay Chamber of Commerce and Industry, National Chamber of Commerce and Industry Brunei Darussalam, BIMP-EAGA Federation Brunei Malay Entrepeneurs, Brunei Women's Business Council (WBC), dan Brunei and Indonesia Friendship Association (Brudifa).

Para pengusaha yang datang bergerak sejumlah sektor, termasuk restoran, jasa pengeboran minyak, konstruksi, teknologi informasi dan perdagangan umum.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh rombongan Kamar Dagang dan Industri Indonesia yang dipimpin oleh Ketua Kadin Indonesia Komite Brunei Iwan Dermawan Hanafi.

Duta Besar Ri untuk Brunei Darussalam Sujatmiko mengatakan, banyak peluang kerja sama yang terbuka untuk peningkatan nilai tambah hubungan ekonomi Indonesia-Brunei.

Baca juga : Indonesia Perkuat Kepemimpinan Diplomasi Kemanusiaan di Kawasan

"Salah satunya dengan memajukan perdagangan langsung. Mengingat, sebagian besar ekspor Indonesia ke Brunei melalui negara ketiga seperti Singapura, Malaysia, atau bahkan Tiongkok," ujar Sujatmiko, melalui keterangan resmi, Rabu (14/8).

"Kuncinya adalah dengan perbaikan konektivitas laut dan udara untuk lalu lintas barang dan wisatawan kedua negara," imbuhnya.

Sujatmiko juga mengundang pengusaha Brunei untuk berinvestasi di sektor properti dan infrastruktur. Terutama di kawasan Kalimantan, menyusul rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan.

Selain itu, sektor pertanian disebut potensial untuk berinvestasi. Mengingat keunggulan benih padi dan ketersediaan lahan di Indonesia. Dia turut menyinggung investasi di sektor pariwisata dan perhotelan, dengan pengembangan destinasi 10 Bali baru.

Ketua Kadin Komite Brunei Iwan Dermawan Hanafi menegaskan, komitmen untuk terus membantu dan memfasilitasi pertemuan antar pelaku usaha kedua negara. Serta, konsultasi pengusaha dengan pihak-pihak pengambil kebijakan di Indonesia.

“Masukan yang dihasilkan pada pertemuan ini akan diteruskan dan ditindaklanjuti bersama mitra kerja KADIN," ucap Iwan.

Selain membicarakan pengembangan bisnis, dibahas pula persiapan peluncuran Indonesia Business Council (IBC) sebagai wadah pengusaha Indonesia di Brunei. Tujuannya mendorong lebih banyak transaksi bisnis antara Brunei dan Indonesia.

Mengakhiri pertemuan, peserta meminta dukungan yang lebih besar dari Kadin Indonesia. Terutama dalam mengedukasi eksportir Indonesia terkait potensi pasar Brunei, dan menggalang minat konsumen Brunei terhadap ragam produk Indonesia.

Kunjungan delegasi Kadin Komite Brunei semakin memperkuat upaya KBRI Bandar Seri Begawan dalam memperkenalkan produk unggulan Indonesia. Sekaligus, memperluas link and match antara pengusaha kedua negara.

“Diharapkan, akan lebih banyak lagi kunjungan pengusaha Indonesia bersama kegiatan promosi yang lebih agresif oleh pelaku usaha nasional ke pasar Brunei Darussalam" tutup Sujatmiko. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya