Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pasukan India Perketat Penjagaan Masjid di Kashmir

Ihfa Firdausya
12/8/2019 14:12
Pasukan India Perketat Penjagaan Masjid di Kashmir
Aparat keamanan mengawasi warga di Kota Srinagar, Jammu dan Kashmir, India setelah pencabutan status khusus.(AFP/SAJJAD HUSSAIN)

Pasukan keamanan di India menjaga ketat masjid-masjid di seluruh wilayah Kashmir yang mengadakan salat Idul Adha, Senin (12/8). Penduduk menduga pihak berwenang khawatir akan terjadi protes antipemerintah.

Masjid terbesar di wilayah Himalaya, Masjid Jama, diperintahkan untuk ditutup. Orang-orang hanya diperbolehkan shalat di masjid-masjid lokal yang lebih kecil. Menurut seorang saksi, hal itu dilakukan supaya tidak ada kerumunan besar yang bisa berkumpul.

Sebelumnya, pihak berwenang telah melonggarkan pembatasan sementara pada Minggu (11/8) kemarin. Penduduk dibolehkan membeli makanan dan pasokan untuk Idul Adha.

Namun, keamanan diperketat lagi setelah protes sporadis yang melibatkan ratusan orang pada Minggu siang, kata salah seorang warga. Minggu malam, mobil van polisi berkeliling di jalan-jalan memberi tahu orang-orang untuk tetap tinggal di dalam rumah.

"Saya tidak percaya kita dipaksa berada di rumah kita pada hari raya ini. Ini adalah hari kegembiraan dan kebahagiaan," kata warga Shanawaz Shah kepada AFP.

Kepala polisi Kashmir Dilbagh Singh mengatakan orang-orang telah diminta untuk melakukan ibadah di wilayah lokal. Singh juga bersikeras bahwa Kashmir damai meskipun ada protes.

"Satu insiden di pusat kota Srinagar tidak memengaruhi seluruh lembah atau negara bagian," kata Singh.

Warga mengatakan tindakan keras keamanan telah membuat mereka terlalu takut untuk merayakan hari raya Idul Adha. Seorang pedagang domba di pasar Srinagar, yang mengaku bernama Maqbool, mengatakan jumlah orang yang membeli hewan kurban jauh lebih rendah. Ia mengaku rugi besar tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Kashmir telah dikurung dalam keamanan ketat selama delapan hari. Pemerintah nasionalis Hindu di New Delhi berusaha untuk membungkam oposisi dan memaksakan kendali dari pusat yang lebih ketat atas wilayah tersebut.

Internet dan komunikasi telepon juga diputus. Puluhan ribu pasukan tambahan telah membanjiri kota utama Srinagar dan kota-kota serta desa-desa Lembah Kashmir lainnya.

Perdana Menteri Narendra Modi bersikeras bahwa perubahan konstitusional Kashmir diperlukan untuk membawa perdamaian dan kemakmuran. Ia menilai wilayah itu telah dirusak oleh pemberontakan selama puluhan tahun melawan pemerintah India dan menewaskan puluhan ribu orang. (AFP/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya