Permintaan Rendah, Harga Minyak Global Merosot

Tesa Oktiana Surbakti
12/8/2019 11:21
Permintaan Rendah, Harga Minyak Global Merosot
Sebuah SPBU di Miami, Amerika Serikat memperlihatkan daftar harga BBM.(AFP/Joe Raedle/Getty Images)

HARGA minyak dunia melemah di tengah kekhawatiran pelambatan ekonomi. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok menyebabkan penurunan prospek mengenai permintaan minyak global.

Patokan minyak mentah Brent terpantau di level US$58,35 per barel pada 02:49 GMT atau turun 0,3% dari perdagangan sebelumnya.

Adapun minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di level US$54,29 per barel atau turun 0,4% dari penutupan terakhir.

Kedua parameter minyak global anjlok pekan lalu, dengan Brent turun lebih dari 5% dan WTI turun sekitar 2%.

"Harga minyak merosot pada awal pekan perdagangan, karena proyeksi permintaan yang lebih rendah dari pekan lalu. Ditambah pesimisme terhadap kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok," papar analis pasar OANDA, Alfonso Esparza.

Baca juga: Tiongkok Minta AS Tidak Intervensi Urusan Hong Kong

Sengketa perdagangan AS-Tiongkok telah mengguncang pasar ekuitas global. AS juga membawa kabar mengejutkan terkait penambahan stok minyak mentah AS, yang semakin menekan harga minyak global.

Pergerakan harga minyak turun hingga 20% sejak mencapai puncak sepanjang tahun ini pada April lalu.

Dalam sebuah catatan, Goldman Sachs menyatakan kekhawatiran perang dagang AS-Tiongkok mengarah pada peningkatan resesi. Pihaknya memperkirakan kesepakatan perdagangan antara dua ekonomi raksasa, terjadi sebelum pemilihan presiden AS pada 2020.

Tanda-tanda pelambatan ekonomi dan serangkaian konflik dagang, menyebabkan permintaan minyak global tumbuh melambat, sejak krisis keuangan 2008.

Hal itu ditekankan Badan Energi Internasional (IEA), yang berbasis di Paris, Prancis. IEA memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global pada 2019 dan 2020, masing-masing menjadi 1,1 juta barel per hari (bph) dan 1,3 juta bph.

Pada Juli, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan para sekutu termasuk Rusia, sepakat memperpanjang pemangkasan suplai minyak hingga Maret 2020. Tujuannya ialah menaikkan harga minyak global. (Channelnewsasia/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya